Palestina berketad menjalankan permufakatan komprehensif dengan Israel

    (VOVworld) – Ketika berbicara di depan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Kamis (26 September), Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menegaskan bahwa semua permufakatan dengan Israel harus merupakan permufakatan yang “berjangka panjang dan komprehensif”, bersamaan itu menekankan bahwa semua perundingan perdamaian baru dengan partisipasi Amerika Serikat sebagai perantara merupakan “kesempatan terakhir”.

   Presiden Mamoud Abbas mendesak kepada komunitas internasional supaya “dengan jernih fikiran mengutuk dan mencegah semua tindakan yang bisa merugikan perundingan-perundingan”, di antaranya di atas segala ialah Israel terus membangun rumah pemukiman di tanah Palestina, terutama di Jerussalam. Presiden Palestina mengimbau kepada negara-negara di dunia supaya tidak henti-hentinya memberikan tekanan terhadap Israel guna menghentikan aktivitas-aktivtas pembangunan ini.

Palestina berketad menjalankan permufakatan komprehensif dengan Israel - ảnh 1
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas
(Foto: dangcongsan.vn)


    Ketika menyinggung perundingan-perundingan dengan partisipasi AS sebagai perantara, Presiden Mamoud Abbas menekankan bahwa ini bisa merupakan “kesempatan terakhir” untuk mencapai perdamaian. Dia juga memperingatkan “pintu perdamaian sedang berangsur-angsur tertutup dan kesempatan-kesempatan sedang menurun”.

    Sebelumnya, ketika berbicara di sela-sela persidangan Majelis Umum PBB, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry memberitahukan bahwa Palestina dan Israel sepakat mendorong kuat perundingan dan memperkuat peranan sebagai perantara AS guna cepat mencapai permufakatan. AS berharap supaya dalam waktu 9 bulan mendatang, dua fihak akan mengakhiri proses perdamaian dengan satu permufakatan./.

Komentar

Yang lain