(VOVworld) – Pada Minggu (26 Januari), ada sedikit-dikitnya 16 tempat pemungutan suara di kota Bangkok, Ibukota Thailand telah ditunda karena aktivitas pencegahan yang dilakukan para demonstran seperti: memblokir tempat pemungutan suara, mencegah para pengurus pemilu datang ke tempat-tempat ini. Aktivitas memberikan suara secara lebih dini di beberapa provinsi di Thailand Selatan juga dihalangi, sementara itu di bagian Utara, bagian Timur Laut dan Thailand Tengah berlangsung secara lancar.

Ada kira-kira 49 juta warga Thailand yang cukup martabat memberikan suara dan 2,6 juta warga telah mendaftarkan nama memberikan suara secara lebih dini. Sekarang belum ada laporan tentang kekerasan. Sebelumnya, pada Sabtu (25 Januari), Komisi Pemilu Thailand (EC) memberitahukan bahwa tempat-tempat pemungutan suara pribadi bisa memutuskan menunda pemungutan suara yang lebih dini kalau tempat-tempat ini diblokir oleh para demonstran.


Pada hari yang sama, Deputi Perdana Menteri (Deputi PM) demisioner Thailand, Phongthep Thepkanjana memberitahukan bahwa EC akan melakukan pertemuan dengan PM Yingluck Shinawatra pada 28 Januari ini untuk berbahas tentang penundaan pemilu. Akan tetapi, waktu dan tempat pertemuan ini masih belum dibocorkan.

Pada Sabtu (25 Januari), para demonstran anti pemerintah Thailand telah melakukan pawai di jalan-jalan di Ibukota Bangkok, tanpa memperdulikan dekrit situasi darurat yang berlaku dari 22 Januari 2014. Pawai ini dikepalai pemimpin demonstrasi Suthep Thaugsuban guna menggerakkan warga mendukung reformasi sebelum pemilu. Para demonstran memberitahukan akan tidak menghalangi atau memprotes partisipasi para pemilih dalam pemilu yang lebih dini pada Minggu (26 Januari), tapi akan mencanangkan kampanye untuk mengimbau supaya melakukan reformasi menjelang pemilu./.