Para sarjana internasional memprotes klaim kedaulatan Tiongkok di Laut Timur

(VOVworld) – Wartawan Kantor Berita Vietnam di Perancis, pada Senin (9 November) mengutip pendapat-pendapat para peneliti internasional yang menegaskan bahwa tuntutan-tuntutan kedaulatan Tiongkok di Laut Timur sama sekali tidak masuk akal, tidak berdasarkan pada satu dasar hukum dan sejarah manapun.

Para sarjana internasional memprotes klaim kedaulatan Tiongkok di Laut Timur - ảnh 1
Mayor Jenderal, Daniel Schaeffer
(Foto: Kantor Berita Vietnam)

Mayor Jenderal, Daniel Schaeffer, sarjana terkemuka Perancis menganggap bahwa Tiongkok menjelaskan Hukum Laut Internasional menurut cara mereka sendiri dan argumentasi-argumentasi ini sangat tidak masuk akal. Dia menegaskan bahwa sejak dulu sampai sekarang, Bejing belum pernah bisa mengeluarkan bukti-bukti sejarah kongkrit tentang pelaksanaan pengelolaannya secara terus –menerus di kepulauan Hoang Sa (Paracels) dan Truong Sa (Spratlys) sebelum kepulauan Hoang Sa dan sebagian kepulauan Truong Sa diduduki secara tidak sah oleh negara ini. Menurut sarjana ini, dalam kenyataan, Tiongkok telah mendudukinya dengan kekerasan dan hal ini bertentangan dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mayor Jenderal Shaeffer juga menilai tinggi pendirian Vietnam yang bersangkutan dengan kasus Filipina menggugat Tiongkok tentang sengketa-sengketa di Laut Timur di depan Mahkamah Arbitrase Tetap PBB (PCA).

Begitu juga, pakar Bruno Hellendorff, pengurus program Pasifik dari Kelompok peneliti perdamaian dan keamanan (GRIP), yang bermarkas di Brussels, Belgia, juga menilai tinggi Vietnam yang memperkuat penyelenggaraan lokakarya-lokakarya tentang Laut Tmur selama ini, khususnya kalangan sarjana dan pemimpin Vietnam ikut serta semakin banyak pada perbahasan-perbahasan internasional tentang Laut Timur melalui lokakarya-lokakarya saban tahun atau mengumumkan penelitian-penelitian atau referat di forum dunia.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain