(VOVWORLD) - Vietnam untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah Kongres ke-22 Dewan Perdamaian Dunia merupakan tonggak penting, menunjukkan secara hidup-hidup solidaritas internasional, peranan, tanggung jawab, dan kontribusi aktif dari Vietnam dalam gerakan perdamaian seluruh umat manusia. Demikianlah penilaian beberapa utusan peserta kongres tersebut.
 Acara pembukaan Kongres ke-22 Dewan Perdamaian Dunia (Foto: Anh Huyen / VOV5) |
Ibu Monisha Rios, utusan dari Komite Perdamaian Pueto Rico menegaskan: “Saya dengan sangat gembira menghadiri kongres ini. Menurut saya, secara nasional, kami perlu belajar banyak hal dari Vietnam, yaitu dalam hal pembangunan tanah air yang damai. Peranan, suara, dan kontribusi Vietnam dalam Dewan Perdamaian Dunia sangat penting”.
Nuwan Kumarashinghe, anggota Komite Perdamaian Solidaritas Sri Lanka menyatakan perasaan baik tentang tanah air dan orang Vietnam. Dalam latar belakang dunia yang sedang menyaksikan banyak konflik dan krisis, percontohan dari sejarah Vietnam menunjukkan, ketika warga bersatu dan kompak, maka bisa memperoleh kemenangan.
Pada acara pembukaan Kongres ke-22 Dewan Perdamaian Dunia yang berlangsung pada Selasa sore (22 November), di Kota Hanoi, para utusan berdiskusi tentang banyak isi penting mengenai situasi internasional, tantangan yang mengancam perdamaian, keamanan, dan stabilitas sekarang ini.