Para utusan menilai tinggi sidang istimewa ASEAN tentang “Pemberdayaan kaum perempuan dalam zaman digital”

(VOVWORLD) - Di sela sidang istimewa ASEAN tentang pemberdayaan kaum perempuan dalam zama digital, banyak utusan menilai tinggi gagasan Vietnam ini, dan menganggap bahwa untuk pertama kalinya dalam waktu lebih dari 50 tahun sejarah ASEAN, ini merupakan sidang tingkat tertinggi dari para pemimpin ASEAN tentang maslaah kesetaraan gender di kawasan.

Para utusan menilai tinggi sidang istimewa ASEAN tentang “Pemberdayaan kaum perempuan dalam zaman digital” - ảnh 1

Sidang istimewa ASEAN tentang “Pemberdayaan kaum perempuan dalam zaman digital” (Foto: Trong Duc)

Nguyen Nguyet Nga, Duta Besar (Dubes), Penasehat senior Sekretariat ASEAN menganggap bahwa sidang ini berlangsung tepat waktu, memenuhi perhatian regional dan internasional. Karena, tahun 2020 merupakan tahun memperingati ultah ke-20 dunia menilai kembali pelaksanaan komitmen-komitmen sosial, khususnya kesetaraan gender, memperingati ultah ke-25 pelaksanaan Pernyataan dan Program Aksi Beijing, ultah ke-5 pelaksanaan Agenda 2030 Perserikatan Bangsa-Bangsa tentnag pembangunan yang berkelanjutan, di antaranya ada kesetaraan gender dan pemberdayaan kaum perempuan. Sedangkan, bagi ASEAN, ini juga merupakan saat untuk membahas langkah-langkah melaksanakan visi ASEAN 2025.

Sementara itu, Dubes Swedia di Vietnam, Anna Mawe menilai tinggi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi ke-36 ASEAN yang dilakukan Vietnam selaku Ketua ASEAN 2020 secara virtual, tanpa memperdulikan kesulitan akibat pandemi Covid-19. Tentang sidang istimewa tentang pemberdayaan kaum perempuan, dia menekankan:

“Saya menilai tinggi gagasan dan peranan memimpin Vietnam ketika mendorong dan mengadakan peristiwa yang sangat bermakna ini dalam masalah kesetaraan gender di KTT ASEAN kali ini, dengan dihadiri oleh banyak pemimpin perempuan sebagai tamu istimewa. Saya berpikir bahwa ide ini akan digelarkan secara lebih kuat dan luas lagi ketika Vietnam juga menjadi Anggota Tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa”.

Komentar

Yang lain