Parlemen Eropa mengungkapkan kemungkinan menunda Brexit

(VOVWORLD) - Presiden Parlemen Eropa, Antonio Tajani, Sabtu (9 Maret) menaknkan bahwa hal yang penting ialah perlu mencegah Inggris keluarga dari Uni Eropa secara kacau balau karena tanpa adanya permufakatan. 
Parlemen Eropa mengungkapkan kemungkinan menunda Brexit - ảnh 1Ilustrasi  (Foto: Reuters) 

Dalam keterangannya kepada Grup Komunikasi Funke dari Jerman, Presiden Tajani menyatakan bahwa bisa menunda waktu Brexit untuk beberapa pekan lagi, maksimalnya ialah sampai awal bulan Juli. Tetapi tidak mengecualikan kemungkinan pengubahan permufakatan Brexit, khususnya tentang masalah Irlandia Utara.

Para legislator Inggris berencana akan melakukan pemungutan suara kali ke-2 tentang permufakatan Brexit amandemen dari Perdana Menteri Theresa May pada tanggal 12 Maret ini. Perdana Menteri Theresa May menyatakan bahwa kalau permufakatan ini ditolak, para legislator bisa memugut suara pada tanggal 13 dan 14 Maret tentang masalah apakah menginginkan Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa permufakatan atau tidak.

Dalam pada itu, Ketua Majelis Rendah Inggris, Andrea Leadsom, Sabtu (9 Maret) menyatakan kekecewaan tentang rekomendasi-rekomendasi  Uni Eropa yang bersangkutan dengan proses Brexit dan menyatakan bahwa kalau permufakatan baru ini terus ditolak oleh Parlemen Inggris, ini akan merupakan kesalahan dari pihak Brussel. Pernyataan ini dikeluarkan setelah pada tanggal 8 Maret, Kepala rombongan perunding Brexit dari Uni Eropa, Michel Barnier menyatakan bahwa Inggris bisa secara sepihak menarik diri dari Persekutuan Beacukai setelah keluar dari Uni Eropa, tetapi Irlandia Utara akan harus terus tinggal dalam “orbit perdagangan” Uni Eropa untuk mencegah terbentuknya satu garis perbatasan “keras” antara wilayah Inggris ini dengan Irlandia, negara anggota Uni Eropa.

Komentar

Yang lain