Parlemen Eropa menolak usulan Perancis tentang kursi-kursi kosong pasca Brexit

(VOVWORLD) - Parlemen Eropa (EP), telah menolak usulan yang mendapat dukungan Presiden Perancis, Emmanuel Macron tentang penambahan para legislator Eropa untuk beberapa kursi kosong setelah keluar-nya Inggris dari Uni Eropa (atau Brexit). 

Dalam pemungutan suara pada Rabu (07 Februari), para legislator telah menentang rencana yang bernama : “Daftar lintas negara”, menurut itu, mengalokasikan 30 di antara 73 kursi kosong pasca Brexit bagi para legislator di seluruh Eropa alih-alih negara-negara yang tersendiri.

Banyak pemimpin Eropa mengkhawatirkan bahwa ide ini akan ditentang oleh para calon yang amti Uni Eropa seperti Marine Le Pen atau mantan Menteri Kuangan Yunani, Yanis Varoufakis. Di samping itu, dengan 457 suara pro, 200 suara kontra dan 20 suara blanko, para legislator EP, telah mengesahkan satu paket reformasi komprehensif, di antaranya ada sistim yang dikenal dengan nama “Spitzenkandidat”, membolehkan blok politik yang paling besar di Parlemen punya hak memilih pengganti Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker. EP memperingatkan akan memberikan suara kontra terhadap calon yang mengganti Presiden Jean-Claude Juncker maka tidak dipilih oleh blok politik paling besar ini.

Komentar

Yang lain