(VOVworld) - Pada Senin malam (19 Agustus), Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang berkuasa pimpinan Perdana Menteri (PM) Hunsen telah mengeluarkan pernyataan menolak tutuhan-tuduhan dari Partai Penyelamatan Bangsa (CNRP) yang beroposisi bahwa Partai CPP telah bersekongkol dengan Komite Pemilu Nasional (NEC) untuk melakukan kecurangan pemilu Parlemen
.
Perdana Menteri Hunsen dan Istri dalam pemilu Parlemen angkatan ke-5
(Foto: baomoi.com)
Pernyataan tersebut menunjukkan: “Beberapa tuduhan mengatakan bahwa CPP bersekongkol dengan NEC untuk melakukan kecurangan pemilu adalah tuduhan-tuduhan yant tidak berdasar dan berintrik menyesatkan opini umum tentang proses pemilu di Kamboja. CPP dengan tegas menolak tuduhan-tuduhan ini”.
Pernyataan ini diajukan setelah CNRP pimpinan pemimpin oposisi Sam Rainsy terus –menerus mengeluarkan tuduhan bahwa NEC dikontrol oleh CPP dan CPP melakukan kecurangan kartu suara untuk CPP dalam pemilu Parlemen Kamboja angkatan ke-5 pada 28 Juli lalu.
Menurut hasil sementara pemilu ini, CPP merebut 68 diantara 123 kursi Parlemen, pada saat CNRP merebut 55 kursi. Tapi CNRP tidak mengakui hasil pemilu dan mengatakan bahwa ada pelanggaran dalam proses pemilu. CNRP mengatakan bahwa Partai ini akan mencapai 63 kursi, sedangkan CPP hanya merebut 60 kursi jika Komite Investigasi independen dibentuk untuk memeriksa tuduhan pelanggaran dalam pemilu ini. Namun, CPP menentang tuntutan CNRP dan menunjukkan tidak bisa membentuk sesuatu komite investigasi pemilu manapun jika tanpa ada partisipasi dari NEC karena melanggar Undang-Udang Kamboja./