PBB mengumumkan laporan baru mengenai insiden nuklir akibat gempa bumi di Jepang

(VOVworld)- Zat Radio aktif yang bocor pasca  insiden  di pabrik Fukuchima No1 dari Jepang pada Maret 2011 mungkin akan tidak memberikan pengaruh serius terhadap kesehatan mansusia dan jumlah orang yang terkena kanker di Jepang pasca insiden ini akan tidak meningkat, karena pemerintah telah melakukan langkah- langkah pencegahan yang tepat waktu.

PBB mengumumkan laporan baru mengenai  insiden nuklir akibat gempa bumi di Jepang - ảnh 1
Tsunasi di Jepang- Ilustrasi.
(Foto: hanoimoi.com.vn


Demikian penegasan Komite Ilmu pengetahuan tentang pengaruh zat radio aktif nuklir Perserikatan Bangsa- Bangsa- PBB( UNSCEAR) pada pertemuan 31 Mei di Wina (Austria) untuk berbahas tentang rancangan laporan yang akan disampaikan kepada Mejelis Umum PBB pada akhir tahun ini. Ketika berbicara kepada kalangan pers, anggota senior UNSCEAR Wolfgang Weiss menegaskan bahwa reaksi tepat waktu dari badan-badan fungsional Jepang, misalnya mengungsikan  puluhan ribu orang dari kawasan yang terpengaruh telah menurunkan secara drastis prosesntasi orang yang tercemar radio aktif.

Pada 11 Maret 2011, Jepang telah menderita satu gempa bumi dengan kekuatan 7,1 derajat pada skala richter yang mengakibatkan timbulnya tsunami, sehingga menewaskan 19.000 orang, pabrik listrik tenaga nuklir Fukushima hancur, mengakibatkan kebocoran radio aktif, sehingga 160.000 orang harus mengungsi ke tempat baru. Ini dianggap sebagai insiden nuklir paling besar di dunia sejak ledakan reaktor nuklir di pabrik listrik Chernobyl di Ukraina pada tahun 1986./.


Komentar

Yang lain