Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Asia (Foto: Dinh Nam/VOV)

Ketika berbicara pada sesi pembukaan, Presiden Filipina, Ferdinand Romualdez Marcos Jr. menekankan bahwa negara ini dan negara-negara Asia Tenggara memiliki visi yang sama tentang “perdamaian, stabilitas dan kemakmuran” di laut Timur, dengan komitmen untuk menghormati dan mematuhi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (tahun 1982). Presiden Ferdinand Marcos berkomitmen untuk tidak menyerahkan kedaulatan maritim, namun berjanji untuk menyelesaikan semua ketegangan dan perselisihan antar negara melalui dialog dan penghormatan hukum internasional. Dia menentang segala penggunaan kekerasan atau ancaman penggunaan kekerasan untuk menyelesaikan perselisihan atau perlombaan senjata apa pun di kawasan.

Sebelum sesi pembukaan Dialog Shangri La, delegasi pertahanan dari berbagai negara telah menghadiri sidang khusus, dengan isi di sekitar topik seperti: "Pencegahan dan jaminan di Asia-Thailand", "Kerjasama pertahanan dan keamanan dari negara-negara kecil"; "Myanmar: Peluang diplomatik pada latar belakang visi yang berbeda tentang perdamaian".

Dialog Shangri-La berlangsung hingga Minggu (2 Juni).