(VOVWORLD) - Kongres Nasional ke-7 Asosiasi Petani Viet Nam masa bakti 2018-2023 telah dibuka di Kota Ha Noi pada Rabu pagi (12 Desember) dengan dihadiri oleh 999 utusan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Sentral Partai Komunis Viet Nam, Presiden Nguyen Phu Trong, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc, Ketua Majelis Nasional Nguyen Thi Kim Ngan dan para pejabat senior Viet Nam lainnya telah menghadiri acara pembukaan kongres ini.
Hari kerja pertama kongres (Foto: hanoimoi.vn) |
Di depan kongres ini, Sekjen, Presiden Nguyen Phu Trong menegaskan bahwa Asosiasi Petani Viet Nam selalu merupakan jembatan penghubung yang tepercaya antara Partai Komunis dan Negara Viet Nam dengan kaum tani, merupakan basis politik dari masyarakat, mewakili hak dan kepentingan yang sah kaum tani.
Sekjen, Presiden Nguyen Phu Trong menekankan bahwa pada latar situasi baru, asosiasi petani berbagai tingkat perlu terus membarui isi dan cara aktivitas, sosialisasi dan penggerakan agar kaum tani benar-benar menjadi kekuatan revolusioner, kekuatan sosial-ekonomi dan politik yang kuat bagi Partai Komunis dan Negara Viet Nam. Sekjen Nguyen Phu Trong mengatakan: “Setiap pejabat, anggota dan petani perlu mengerti secara jelas usaha industrialisasi dan modernisasi pertanian, pedesaan dan pembangunan pedesaan berarti usaha dari seluruh rakyat, di antaranya, anggotanya dan kaum tani memainkan perana subyek, merupakan kekuatan pelaksana sambil orang yang menikmati hasil, agar dari situ memobilisasi dan menggunakan secara efektif semua sumber daya dari kaum tani dan semua unsur ekonomi di dalam dan luar negeri, membuat pertanian, petani dan pedesaan Viet Nam mengalami perkembangan yang lebih cepat dan berkesinambungan lagi. Berusaha melaksanakan target membangun satu pertanian yang sejahtera, kaum tani makmur, pedesaan berbudaya dan modern”.
Asosiasi berbagai tingkat perlu memperkuat pendidikan kejuruan, meningkatkan taraf pengetahuan di semua segi bagi kaum tani, memberikan konsultasi dan bantuan kepada kaum tani, secara tepat waktu memberikan pengetahuan baru tentang ilmu pengetahuan-teknologi dan lain-lain. Melalui itu, membantu kaum tani Viet Nam benar-benar menguasai proses produksi dan bisnis pertanian ketika Viet Nam melaksanakan secara lengkap semua komitmen Komunitas ASEAN dan WTO, ikut serta dalam perjanjian-perjanjian dagang bebas generasi baru dan melakukan integrasi internasional yang intensif dan ekstensif.