Pembukaan Pertemuan puncak G-20 di Saint Petersburg

(VOVworld) - Pertemuan puncak  kelompok perekonomian-perekonomian maju dan baru muncul (G-20) telah dibuka pada Kamis (5 September) di Saint Petersburg (Federasi Rusia). Pertemuan puncak ini berlangsung pada latar belakang Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Barat sedang giat menyiapkan satu serangan militer terhadap Suriah dan pasar keuangan dunia sedang terus mengalami instabilitas, masalah pengangguran yang semakin menjadi serius di banyak negara, perekomian dunia sedang berkembang secara kurang seimbang.

Pembukaan Pertemuan puncak G-20 di Saint Petersburg - ảnh 1
Presiden Rusia, V.Putin menerima Presiden Amerika Serikat
(Foto: tinnong.vn)

Sebelum upacara pembukaan pertemuan tersebut, Kelompok perekonomian-perekonomian yang baru muncul (BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan) juga telah mengadakan pertemuan untuk menyetujui cara pendekatan terhadap masalah-masalah paling rumit pada Pertemuan G-20. Pada pertemuan ini, semua negara anggota BRICS berkomitmen akan menyumbangkan biaya kira-kira USD 100 miliar kepada Dana Cadangan Valuta Asing untuk menstabilkan pasar-pasar moneter. Pada hari pertama, Pertemuan Puncak G-20 berfokus berbahas tentang pertumbuhan dan situasi ekonomi global. Direncanakan, setelah dua hari pertemuan ini, Pertemuan puncak G-20 akan mengajukan Pernyataan bersama dari para pemimpin G-20 untuk mencerminkan perhatian dari Kelompok ini dan mekanisme-mekanisme kongkrit untuk terus melakukan kerjasama dengan tujuan merangsang pertumbuhan ekonomi yang kuat, stabil dan seimbang.

Selama berlangsung Pertemuan G-20, akan diadakan pertemuan-pertemuan sela tingkat tinggi dan opini umum internasional sedang menaruh perhatian khusus pada pertemuan antara Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama serta isi-isi yang akan diungkapkan bersangkutan dengan krisis di Suriah. Menurut para pakar, semua negara Barat berharap supaya melalui forum ini, akan membangun satu persekutuan internasional, menyatukan aksi guna menghadapi perkembangan yang rumit di Suriah./. 
Berita Terkait

Komentar

Yang lain