Panorama forum tersebut (Foto: VOV)

Ketika menyampaikan pidato di depan forum tersebut, Deputi Perdana Menteri (PM) Tran Hong Ha menegaskan bahwa data merupakan sumber daya yang tak habis-habis dalam mendorong inovasi kreatif dan kecerdasan manusia. Ini juga merupakan sumber daya hijau yang turut memulihkan sumber daya alam. Tetapi,  pemanfaatan data memerlukan   keterlibatan Pemerintah, berbagai badan, dan badan usaha. 

“Kita harus secara terus-terang dan terbuka untuk menilai semua upaya Pemerintah, menyampaikan rekomendasi yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah secara lebih cepat, tepat waktu, dan komprehensif. Badan-badan usaha memainkan peranan utama, menyampaikan beberapa rekomendasi dan pendapat kepada Pemerintah untuk membuka pusat yang berkaliber dalam meneliti dan menstransfer teknologi. Dari situ, badan-badan akan menyumbang  prestasinya untuk menyerap para intelektual di dunia datang untuk meneliti dan membuat produk-produk teknologi yang berkaliber internasional”. 

Menurut Laporan E-Government dari Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2022, Vietnam menduduki posisi 86 di antara 193 negara. Indeks Jasa Online dari Vietnam menduduki posisi 76 di antara 193 negara. Vietnam juga dimasukkan ke dalam daftar Kelompok negara yang mempunyai Indeks pengembangan E-Government di taraf yang lebih tinggi dibandingkan dengan taraf rata-rata di dunia,  Asia, dan Asia Tenggara. Vietnam juga dinilai oleh Google sebagai perekonomian digital yang mempunyai laju perkembangan yang paling cepat di Asia Tenggara.