Pemerintah Mesir menunda pembubaran organisasi Ikhwanul Muslimin

    (VOVworld) - Pemerintah sementara Mesir, pada Selasa (24 September) memberitahukan akan menunda pembubaran organisasi Ikhwanul Muslimin sehingga segala proses pangadilan terhadap anggota-anggota gerakan ini berakhir.

    Ketika berbicara di depan kalangan pers, Menteri Solidaritas Sosial, Ahmed El-Borai memberitahukan bahwa Kementerian ini sedang mejalankan pembentukan satu Komisi guna mengelola harta benda organisasi Ikhwanul Muslimin sesuai dengan vonis dari satu mahkamah. Sementara itu, satu sumber berita mengkonfirmasikan bahwa Ikhwanul Muslimin sedang berencana naik banding terhadap vonis pembubaran tersebut dalam waktu 10 hari sesuai dengan hukum. Sehari sebelumnya, Mahkamah Kairo urusan masalah-masalah darurat telah merintah melarang semua aktivitas organisasi Ikhwanul Muslimin, bersamaan itu menuntut untuk membekukan harta benda organisasi tersebut.

Pemerintah Mesir menunda pembubaran organisasi Ikhwanul Muslimin - ảnh 1
Ilustrasi
(Foto: vietnamplus.vn)


     Sementara itu, pada Selasa malam, baku tembak telah terjadi antara para demonstran pendukung Presiden terpecat, Mohamad Morsi dan warga lokal di kota Alexandria-kota besarnya nomor 2 di Mesir, terletak di tepian Laut Tengah. Harian “Al Ahram” mengutip para saksi yang memberitahukan bahwa saat puluhan anggota organisasi Ikhwanul Muslimin sedang meneriakkan slogan anti Menteri Pertahanan Abdel-Fattah El-Sisi, telah diserang warga di kabupaten El-Seyouf. Dua fihak telah saling tembak-menembak, tapi masih belum tahu berapa jumlah korban yang jatuh dalam baku tembak ini.

     Pada hari yang sama, pasukan keamanan Mesir telah menyerang desa Nahya di dekat kawasan Piramida, di provinsi Giza guna menangkap para tersangka-tersangka yang membunuh banyak polisi pada bulan lalu. Ini merupakan gerak-gerik terkini dalam upaya Pemerintah sementara Mesir untuk mengenakan kontrol negara terhadap benteng-benteng faksi Muslim setelah perubahan politik pada 3 Juli untuk mengguling Pemerintah pimpinan Presiden Mohamad Morsi yang berasal dari organisasi Ikhwanul Muslimin./.

Komentar

Yang lain