Pemimpin Parlemen AS mendukung serangan terhadap Suriah

    (VOVworld) – Rencana dalam melakukan intervensi militer terhadap Suriah telah melewati salah satu pintu gerbang yang paling sulit ketika dengan di luar dugaan menerima sokongan pemimpin Parlemen AS yang  sedang dikontrol Partai Republik.

       Ketika berbicara di depan kalangan pers setelah pertemuan dengan Persiden Barack Obama di Gedung Putih pada Rabu pagi (4 September, menurut WIB), pemimpin kedua Partai Demokrat dan Partai Republik di Parlemen menyatakan mendukung rencana serangan pemerintah AS terhadap Suriah.

     Ketua Parlemen AS, John Boehner memberitahukan: penggunaan bermacam-macam senjata kimia harus menerima balasan. Hanya AS yang punya kemampuan dan kemungkinan untuk mencegah rezim pimpinan Presiden Bashar al-Assad dan memperingatkan negara-negara yang lain bahwa tindakan-tindakan seperti itu akan tidak mendapatkan ampun. Pada fihaknya, pemimpin fihak minoritas di Parlemen, Ibu Nancy Pelosi juga menekankan bahwa Washington harus memberikan balasan terhadap semua tindakan yang “di luar orbit perilaku yang beradab dari umat manusia”.

Pemimpin Parlemen AS mendukung serangan terhadap Suriah - ảnh 1
Pemimpin Parlemen AS mendukung serangan terhadap Suriah
(Foto: nld.com.vn)


     Untuk mendapat dukungan penting ini, Presiden Barack Obama telah harus mmenggunakan secara maksimal waktu singkat sebelum berangkat ke Swiss pada pagi hari yang sama untuk menggerakkan para pemimpin Parlemen dengan komitmen bahwa rencana serangan terhadap Suriah akan mendatangkan hasil-hasil penting, sementara itu tidak membiarkan AS terperangkap dalam satu perang yang lebih besar. Menurut Presiden Obama, dengan menyerang Suriah yang membuat AS bisa mengurangi kemampuan penggunaan bermacam-macam senjata kimia dari pemerintah Bashar al-Assad pada saat ini serta pada masa depan dan akan membantu Suriah lepas dari kematian dan kehancuran yang mengerikan dari perang saudara.

    Sekarang hanya ada 23 di antara 435 amggota Parlemen dan 20 di antara 100 senator yang mengkonfirmasikan akan memberikan suara pro. Sementara itu, menurut hasil jajak pendapat yang diumumkan Koran Washington Post-ABC News, pada Selasa (3 September) menunjukkan bahwa kira-kira 60% responden menolak serangan AS terhadap Suriah dan jumlah pendukung menduduki belum sampai 40%.

      Sebelumnya, pada Selasa (3 September), Rusia telah mengecam AS tentang pengiriman kapal-kapal perang ke dekat Suriah. Sekarang, 5 kapal destroyer dan satu kapal pendaratan AS sedang beraktivitas di Timur Tengah, siap melakukan serangan-serangan dengan rudal penjelajah terhadap Suriah. Kalangan pejabat AS memberitahukan bahwa kapal induk USS Nimitz dan 4 kapal lain dalam kelompok kapal serbu telah memasuki Laut Merah pada Senin (2 September).

    Pada hari yang sama, Kanselir Jerman, Angela Merkel menyatakan harapan  bahwa komunitas internasional bisa mencapai kesepakatan yang bersangkutan dengan reaksi terhadap satu serangan yang dianggap menggunakan senjata kimia di Suriah pada Pertemuan puncak Kelompok perekonomian-perekonomian maju dan baru muncul (G-20) yang akan berlangsung pada pekan ini di Saint Petersburg, Federasi Rusia. Kanselir Angela Merkel menegaskan bahwa Berlin akan tidak ikut serta pada tindakan militer di Suriah, tapi akan melakukan segala yang bisa dilakukan pada hari-hari ini untuk mengeluarkan satu reaksi yang satu dalam komunitas./.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain