Perancis masih membuka kemungkinan tentang perihal Uni Eropa dan Inggris tidak mencapai permufakatan dagang pasca Brexit

(VOVWORLD) - Menteri urusan masalah-masalah Eropa dari Perancis, Amelia de Montchalin, pada Jumat (19/6), mengakui tidak bisa mengecualikan kemungkinan bahwa perundingan-perundingan dagang antara Uni Eropa dan Inggris berakhir tanpa permufakatan mana pun, meskipun ini merupakan masalah kepentingan bagi Inggris. 
Perancis masih membuka kemungkinan tentang perihal Uni Eropa dan Inggris tidak mencapai permufakatan dagang pasca Brexit - ảnh 1Putaran perundingan pertama tentang hubungan antara Inggris dan Uni Eropa pasca Brexit di Brussel, Belgia, 2/3/2020 (Foto:  AFP / VNA)

Amelia de Montchalin menganggap bahwa pihak Inggris barulah pihak yang memerlukan satu permufakatan karena negara ini tidak bisa menderita “kejutan” ke-2 setelah pandemi Covid-19, yang menyindir perekonomian Inggris sedang mengalami keguncangan karena krisis Covid-19.

Dalam pembicaraan pada Kamis (18/6), di London, Ibukota Inggris, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan kepada Presiden Perancis, Emmanuel Macron bahwa perundingan-perundingan tentang satu permufakatan dagang pasca Brexit tidak bisa berlangsung sampai musim gugur. Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa di Inggris, Joao Vale de Almeida, menganggap bahwa bulan Oktober merupakan batas waktu yang lebih nyata bagi Inggris dan Uni Eropa untuk bisa menghindari satu perpisahan tanpa permufakatan sehingga menimbulkan kerugian ekonomi terhadap kedua pihak.

Komentar

Yang lain