Perancis memperketat keamanan setelah serentetan serangan berdarah-darah

(VOVworld) – Pada Selasa pagi (23 Desember), Perdana Menteri (PM) Perancis, Manuel Valls mengadakan satu rapat darurat dengan para Menteri guna berbahas tentang langkah-langkah memperketat keamanan. Dalam kerangka rencana yang bernama: “Vigipirate”, kira-kira 200-300 serdadu akan digelarkan lagi untuk menjamin keamanan di negara ini. Selain itu, pasukan-pasukan polisi dan polisi militer akan melaksanakan secara permanen patroli-patroli di tempat-tempat publik.

Perancis memperketat keamanan setelah serentetan serangan berdarah-darah - ảnh 1
PM Perancis, Manuel Valls 
(Foto: baomoi.com)

Pada sore harinya, di tempat terjadinya tragedi yang menewaskan seorang dan melukai 10 orang lain di kota Nantes, Perdana Menteri Perancis telah mengimbau kepada rakyat supaya meningkatkan kewaspadaan, bersamaan itu mengembangkan kekuatan seluruh rakyat guna menghempang serangan-serangan teror. Dia juga menyatakan tekad Pemerintah dalam upaya menjamin keselamatan rakyat.

Sekarang, Perancis sedang menghadapi ancaman teror besar dari sebagian pemuda migran keturunan Afrika dan Timur Tengah, melalui internet dan jaringan-jaringan sosial, menerima fikiran Islam ekstrimis, yang sedang berusaha masuk barisan pembangkang dari kelompok yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS). Diprakirakan, ada kira-kira 1.000 orang Perancis yang terlibat dengan pasukan-pasukan mudjahidin di Suriah dan Irak, diantaranya kira-kira 300 orang berada di sini, ada lebih dari 50 orang yang telah tewas./.

Komentar

Yang lain