Perang Timur Tengah Terus Tegang Tanpa Memedulikan Imbauan Gencatan Senjata dari Komunitas Dunia

(VOVWORLD) - Tanpa memedulikan imbauan gencatan senjata dari komunitas internasional, perang terus bereskalasi antara tentara Israel dan Gerakan Islam Hamas di Jalur Gaza dan Israel Selatan.

Pada Senin sore (9 Oktober), tentara Israel menyatakan telah berhasil mengontrol situasi di banyak komunitas di wilayah Selatan di dekat Jalur Gaza. Juru bicara tentara Israel, Daniel Hagari juga mengatakan bahwa Israel telah mengungsikan warga di daerah perbatasan dengan Jalur Gaza ke tempat aman.

Perang Timur Tengah Terus Tegang Tanpa Memedulikan Imbauan Gencatan Senjata dari Komunitas Dunia - ảnh 1Puluhan ribu orang Palestina harus mencari tempat persembunyian di sekolah-sekolah UNRWA (Foto: Skynew)

Bersamaan dengan itu, angkatan udara Israel, pada Senin sore (9 Oktober), terus melakukan banyak serangan terhadap sasaran-sasaran Hamas, mengerahkan tentara beserta puluhan tank, kendaraan berlapis baja, peluru berat, dan sebagainya di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza.

Juga pada Senin malam, pasokan sumber air untuk Jalur Gaza juga telah diputuskan sepenuhnya. Sebelumnya, pemerintah Israel telah menghentikan sumber pasokan listrik, bersamaan itu memblokade semua jalan ke luar di kawasan ini. Dalam pidatonya pada Senin malam (9 Oktober), Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengimbau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan komunitas internasional supaya segera melakukan intervensi untuk mencegah satu bencana kemanusiaan yang buruk bagi orang Palestina di Jalur Gaza.

Sementara itu, di kawasan perbatasan Israel Utara dengan Libanon, ketegangan juga meningkat secara mencemaskan. Seorang pemimpin Gerakan Islam Bersenjata Hezbollah di Libanon menyatakan bahwa pasukan ini bersedia membuka satu front untuk menyerang Israel apabila tentara Israel “melampaui garis batas merah”.

Dari komunitas internasional, pada Senin (9 Oktober), Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov mengimbau supaya segera menghentikan baku tembak antara pasukan-pasukan keamanan Israel dan Gerakan Islam Hamas. Presiden Mesir, Abdel-Fattah al-Sisi dan sejawatnya dari Uni Emirat Arab, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, pada hari yang sama, telah melakukan pembicaraan telepon, di antaranya sepakat mendorong upaya-upaya diplomatik guna mencegah eskalasi kekerasan. Pada hari itu juga, Komisaris Eropa urusan pengelolaan krisis Janez Lenarcic menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan Uni Eropa untuk orang Palestina akan dilanjutkan.  Sementara itu, banyak negara terus mengungsikan warganya dari Jalur Gaza.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain