(VOVworld) – Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 ASEAN, pada Senin (12 Mei), Perdana Menteri (PM) Vietnam Nguyen Tan Dung telah melakukan pertemuan-pertemuan secara terpisah dengan Presiden Myanmar Thein Sein dan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada pertemuan dengan Presiden Myanmar, Thein Sein, dua fihak menyatakan kepuasaan tentang perkembangan yang baik dari hubungan antara dua negara selama ini. Dua fihak sepakat berkoordinasi dengan negara-negara ASEAN yang lain untuk mendorong solidaritas, membangun komunitas ASEAN pada tahun 2015, mempunyai suara bersama ASEAN dalam masalah-masalah internasional dan regional, diantaranya ada masalah Laut Timur.

PM Nguyen Tan Dung melakukan pertemuan dengan
Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono
(Foto : Kantor berita Vietnam)

Pada pertemuan dengan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dua fihak sepakat akan dengan aktif menggelarkan program aksi periode 2014-2018, cepat melakukan sidang ke-2 Komite Gabungan bilateral pada tahun 2014, dan mempersiapkan aktivitas-aktivitas peringatan ulang tahun ke-60 penggalangan hubungan diplomatik antara dua negara (1955-2015).

Dua fihak menegaskan akan terus berkoordinasi secara erat dengan negara-negara ASEAN yang lain untuk menyelesaikan target membangun komunitas ASEAN yang bersatu, memperkokoh peranan sentral dalam semua mekanisme kerjasama di kawasan. Tentang perkembangan-perkembangan belakangan ini di Laut Timur, Presiden Indonesia menyatakan bahwa semua sengketa harus ditandai secara damai, jangan menggunakan intervensi militer dan Indonesia bersedia berkoordinasi dengan Vietnam dan semua fihak yang bersangkutan supaya mencari solusi yang sesuai bagi masalah ini.