Pererat dan Perdalam Hubungan Solidaritas dan Kerja Sama Komprehensif Vietnam-Kuba

(VOVWORLD) - Atas undangan Sekretaris Pertama Komite Sentral Partai Komunis Kuba, Presiden Republik Kuba, Miguel Díaz-Canel Bermudez, Presiden Vietnam, Nguyen Xuan Phuc telah mengepalai delegasi tingkat tinggi Partai dan Negara Vietnam melakukan kunjungan resmi di Republik Kuba dari 18 hingga 20 September 2021.
Pererat dan Perdalam Hubungan Solidaritas dan Kerja Sama Komprehensif Vietnam-Kuba - ảnh 1Sekretaris Pertama Komite Sentral Partai Komunis Kuba, Presiden Republik Kuba, Miguel Díaz-Canel Bermudez menyambut Presiden Nguyen Xuan Phuc (Foto: VNA)

Pernyataan bersama Vietnam-Kuba tanggal 20 September memberitahukan bahwa pada pembicaraan dan kontak, kedua pihak menegaskan keistimewaan hubungan bilateral, sepakat memperluas, mempererat, dan memperdalam hubungan sesaudara, solidaritas, dan kerja sama komprehensif. Vietnam menegaskan kembali pendirian yang konsekuen yaitu mendukung usaha adil rakyat Kuba, memprotes meningkatnya sanksi-sanksi sepihak dan menekankan bahwa semua sanksi tersebut  mempersulit sosial-ekonomi rakyat Kuba di tengah pandemi.

Kedua pemimpin sepakat perlu terus mempertahankan pembahasan secara daring dan luring, fokus pada bidang-bidang seperti ketahanan pangan, keamanan jaringan informasi dan komunikasi, mempertahankan kenang-kenangan sejarah dan kerja sama erat di bidang pertahanan-keamanan dan diplomatik. Bersamaan itu, terus mendorong pembicaraan antara tingkat kementerian, instansi, dan badan negara, Pemerintah dua negara. Kedua pihak menekankan pentingnya mendorong dan meningkatkan efisiensi kerja sama ekonomi, di antaranya mempertahankan kestabilan dan diversifikasi hubungan perdagangan bilateral.

Kedua pihak menegaskan kembali bahwa Vietnam dan Kuba terus mendorong partisipasi dalam forum-forum tentang kemanusiaan di Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan menentang kecenderungan politisasi, polarisasi, diskriminasi terhadap negara-negara sedang berkembang, serta selektivitas dan standar ganda untuk melakukan intervensi terhadap urusan internal negara-negara. Menegaskan kembali bahwa hanya dengan kerja sama dan dialog atas dasar menghormati satu sama lain, baru bisa mendorong hak asasi manusia bagi semua.

Kedua pihak akan terus saling mendukung di organisasi internasional dan forum multilateral di mana kedua pihak menjadi anggota, terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Komentar

Yang lain