Ilustrasi  (Foto: congthuong.vn)

Ini adalah perkiraan dalam laporan penelitian yang dikeluarkan di lokakarya “Ekonomi Vietnam 2023 dan Prospek 2024: Reformasi untuk Cepat Memulihkan Pertumbuhan” yang diadakan oleh Institut Penelitian Ekonomi Pusat dengan koordinasi Organisasi Kerja Sama Internasional Jerman (GIZ) pada Senin pagi (15 Januari), di Kota Hanoi. Event ini berada dalam kerangka Program Reformasi Ekonomi Makro/Pertumbuhan Hijau yang disponsori oleh Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Republik Federasi Jerman.

Laporan penelitian dari Institut Penelitian Ekonomi Pusat menunjukkan bahwa dengan mengatasi tantangan ekonomi internasional dan domestik, ekonomi Vietnam telah memanifestasikan pemulihan yang jelas di paruh kedua tahun 2023. PDB tahun 2023 meningkat 5,05 persen, lebih rendah dibangkinan dengan target yang ditetapkan sebesar 6,5 persen, namun telah mengalami perbaiki antartriwulan. Nguyen Anh Duong, Kepala Badan Penelitian Terpadu, Institut Penelitian Ekonomi Pusat, mengatakan:

"Pada tahun 2024, kami membuat dua skenario pertumbuhan PDB yang sangat terinci yaitu bisa mencapai 6,13 persen dalam skenario biasa dan kalau lebih positif bisa mencapai 6,5 persen. Inflasi rata-rata dalam skenario pertama sebesar 4 persen dan kalau lebih positif bisa mencapai sekitar 3,77 persen.”

Laporan tersebut juga menekankan bahwa prioritas kebijakan perlu fokus mendorong pemulihan pertumbuhan ekonomi. Dasarnya ialah harus memperbaiki secara mantap fondasi ekonomi makro dan memperbarui sistem institusi ekonomi yang akrab dengan inovasi kreatif dan lingkungan, dan menangani dengan efektif semua risiko dalam lingkunan ekonomi internasional yang penuh gejolak.