Perluas Skala Perdagangan Vienam-Tiongkok Menurut Arah yang Berkesinambungan dan Lebih Seimbang

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh, pada Sabtu sore (25 November), di Kota Ho Chi Minh, telah menerima Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Wentao dan delegasi Kementerian Perdagangan Tiongkok yang  melakukan kunjungan kerja dan menghadiri Persidangan ke-12 Komite Gabungan Ekonomi dan Perdagangan Vietnam-Tiongkok di Vietnam.
Perluas Skala Perdagangan Vienam-Tiongkok Menurut Arah yang Berkesinambungan dan Lebih Seimbang - ảnh 1PM Vietnam, Pham Minh Chinh (kiri) dan Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Wentao (Foto: Nhat Bac/VGP)

Pada pertemuan tersebut, PM Pham Minh Chinh menegaskan pentingnya hubungan kemitraan kerja sama strategis dan komprehensif Vietnam-Tiongkok dalam kebijakan luar negri dari Vietnam. Pada waktu mendatang, PM Pham Minh Chinh meminta kedua belah pihak supaya menggencarkan kerja sama substansial di semua bidang, di antaranya ada kerja sama ekonomi dan perdagangan; menggelar langkah-langkah praktis untuk memperluas pola perdagangan bilateral menurut arah yang lebih berkesinambungan dan seimbang.

PM Pham Minh Chinh juga meminta kedua belah pihak supaya berkoordinasi meningkatkan efektivitas bea cukai, menggencarkan bea cukai elektronik di berbagai koridor; mengembangkan ekonomi perbatasan; mengujicobakan pembangunan Zona kerja sama ekonomi lintas perbatasan; fokus mengembangkan e-commerce dan berkoordinasi menangani secara tuntas semua problematik di beberapa proyek kerja sama di atas dasar: “mengharmoniskan kepentingan dan berbagi risiko”.

Pada pihanyak, Menteri Weng Wentao menegaskan, Vietnam merupakan salah satu mitra dagang yang penting bagi Tiongkok. Kementerian Perdagangan Tiongkok akan terus berkoordinasi erat dengan Kementerian Industri dan Perdagangan, berbagai kementerian, instansi, dan daerah Vietnam untuk menggelar dengan efektif pemahaman bersama dan semua kesepakatan para pemimpin senior dua Partai dan dua negara, melalui itu, terus memperdalam lebih lanjut kerja sama perdagangan bilateral.

Komentar

Yang lain