(VOVworld) – Kantor Berita Internasional Jerman,
“DW” mengutip kata-kata Gerhard Will, analis politik dari Institut pengkajian masalah-masalah internasional dan keamanan Jerman yang bermarkas di Berlin menegaskan bahwa hubungan antara Vietnam dan Jerman memainkan peranan
“menonjol” dalam hubungan Vietnam dan Uni Eropa. Selain itu, Kantor Berita Jerman ini juga mengeluarkan contoh-contoh yang hidup-hidup tentang hubungan perdagangan antara Vietnam dan Uni Eropa. Selama bertahun-tahun ini, perdagangan bilateral meningkat dari kira-kira 5 miliar Euro ke 26 miliar Euro. Kantor Berita Jerman
“DW” menganggap bahwa di atas fundasi yang kuat itu, kunjungan PM Nguyen Tan Dung di Eropa kali ini bertujuan memperluas lebih lanjut lagi hubungan bilateral dan mendorong Perjanjian Perdagangan Bebas antara dua fihak.
Sementara itu, Kantor Berita Tiongkok
“Xinhua” memuat berita bahwa Presiden Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso dan PM Vietnam, Nguyen Tan Dung pada Selasa (14 Oktober) telah menegaskan kembali peranan penting dari cepatnya menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas bilateral. Ditekankan-nya pula pada pertemuan dengan PM Nguyen Tan Dung, Ketua Dewan Eropa, Herman Van Rompuy telah menekankan bahwa Uni Eropa dan Vietnam adalah “mitra-mitra jangka panjang”. Kantor berita ini juga mengutip kata-kata Herman Van Rompuy yang menonjolkan peranan penting Perjanjian kemitraan kerjasama bilateral yang ditandatangani pada tahun 2012 dan menganggap bahwa perjanjian ini akan meningkatkan hubungan dua negara ke ketinggian baru.
Kunjungan PM Nguyen Tan Dung di Belgia dan Uni Eropa dari 12 sampai 14 Oktober telah menjadi fokus kalangan pers Belgia dalam bahasa Perancis dan Inggris. Koran “Le Soir” online, salah satu koran yang terbesar di Belgia memuat artikel dengan judul
“PM Nguyen Tan Dung, tamu kepala negara asing pertama dari PM baru Charles Michel”.
Koran "La Libre" memuat berita tentang
kunjungan kerja PM Vietnam, Nguyen Tan Dung di Eropa
(Foto: baomoi.com)
Sementara itu, satu Koran besar yang lain Belgia,
“La Libre” juga memuat satu artikel yang sama dan memberitahukan bahwa pertemuan antara dua pemimpin Vietnam dan Belgia telah menyerap perhatian dari banyak orang Belgia. Sementara itu, Portal 7/7 berfokus pada isi pertemuan dua pemimpin Belgia-Vietnam.
Pada Selasa (14 Oktober), koran NewEurope ONLINE dari Belgia memuat isi wawancara kepada Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung sehubungan dengan kunjungan resmi di Belgia dan Uni Eropa dari 12 sampai 14 Oktober ini. Isi wawancara ini berjudul:
“Vietnam menyambut semua negara memperkuat kerjasama”. PM Nguyen Tan Dung memberitahukan bahwa dia ingin menyampaikan pesan kepada Uni Eropa bahwa
“Vietnam selalu mementingkan dan ingin mendorong hubungan kemitraan komprehensif dengan Uni Eropa”. Beliau menekankan bahwa Uni Eropa merupakan mitra penting papan atas dari Vietnam di banyak bidang seperti politik, ekonomi-perdagangan, kerjasama perkembangan dan kerjasama untuk menangani semua masalah global. Semua hubungan ini sedang mencapai kematangan dan berkiblat ke satu ketinggian baru menurut arah yang praksis dan efektif. PM Nguyen Tan Dung menyatakan bahwa penanda-tanganan resmi Perjanjian kerangka Kemitraan dan Kerjasama Komprehensif (PCA) dan penggelaran perundingan tentang Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam – Uni Eropa (EVFTA) pada September 2012 merupakan langkah-langkah perkembangan yang kuat dan penting bagi hubungan Vietnam – Uni Eropa.
Mengenai masalah peseronisasi badan-badan usaha milik negara dan pengaturan kembali badan-badan usaha, menciptakan syarat untuk menyerap investasi asing ke Vietnam, PM Nguyen Tan Dung menunjukkan bahwa sekarang, Vietnam sedang aktif melaksanakan restrukturisasi badan-badan usaha milik negara, Vietnam akan menciptakan semua syarat yang kondusif kepada para investor baik di dalam maupun di luar negeri untuk membeli saham. Lebih-lebih lagi, Vietnam akan melakukan langkah-langkah yang sesuai untuk menyerap investasi asing dengan cara menciptakan satu lapangan main yang adil bagi semua unsur ekonomi dan memperbaiki Undang-Undang tentang Investasi Asing.
Mengenai masalah kedaulatan wilayah, PM Nguyen Tan Dung menyatakan bahwa Vietnam dengan gigih membela kedaulatan negara dan kepentingan yang sah dari Vietnam di Laut Timur, sesuai dengan hukum internasional. Beliau juga menekankan bahwa Vietnam
“selalu tulus mementingkan dan ingin memperkuat hubungan tetangga aKrab dan kerjasama yang komprehensif dengan Tiongkok”.
Mengenai masalah Amerika Serikat menghapuskan sebagian dari perintah embargo penjualan senjata pembunuh kepada Vietnam dan hubungan bilateral, khususnya di bidang pertahanan, PM Nguyen Tan Dung menegaskan: Vietnam menyambut semua negara, khususnya negara-negara adi kuasa seperti Amerika Serikat yang ingin memperkuat kerjasama dengan negara-negara Asia – Pasifik.
Ketika menjawab pertanyaan tentang rencana pembangunan waduk-waduk besar di sungai Mekong akan menimbulkan pengaruh tidak kecil terhadap cabang pertanian, kehidupan rakyat daerah pantai serta langkah-langkah Vietnam, PM Nguyen Tan Dung menekankan: Vietnam selalu berharap supaya semua negara yang bersangkutan saling berkoordinasi erat untuk mempelajari secara teliti semua pengaruh umum dari proyek-proyek hydro-listrik di aliran utama sungai Mekong sebelum mengeluarkan keputusan untuk melaksanakan proyek ini. Dia mengimbau kepada semua negara tepian sungai supaya saling bekerjasama erat secara adil, memanfaatkan secara masuk akal dan menggunakan sumber-sumber daya, khususnya sumber daya air di sungai Mekong untuk membela sistim ekologi dan turut memberikan sumbangan kepada perkembangan bersama seluruh daerah sungai Mekong serta mendatangkan kepentingan kepada semua negara tepian sungai dan rakyat yang hidup di daerah ini./.