Persidangan ke-8, MN Angkatan XV: Aktivitas Interpelasi dan Jawaban Interpelasi Dimulai

(VOVWORLD) - Untuk melanjutkan Persidangan ke-8, Majelis Nasional (MN) angkatan XV, pada Senin pagi (11 November), di Kota Hanoi, Majelis Nasional (MN) Vietnam memulai sesi interpelasi dan jawaban interpelasi. 

Selama dua hari, para anggota MN melakukan interpelasi terhadap tiga kelompok masaslah yang menjadi tanggung jawab tiga Menteri dan Kepala Instansi, yaitu: Gubernur Bank Negara; Menteri Informasi dan Komunikasi; Menteri Kesehatan. Perdana Menteri Pham Minh Chinh akan mengatasnamai Pemerintah untuk memperjelas masalah-masalah yang berkaitan dengan tugas pengelolaan Pemerintah dan langsung menjawab interpelasi dari para anggota MN pada akhir sesi interpelasi.

Pada acara pembukaan sesi interpelasi dan jawaban interpelasi, Ketua MN Tran Thanh Man menekankan semangat Sidang Pleno ke-10 Komite Sentral Partai Komunis (KS PKV) Vientam serta pidato Sekretaris Jenderal KS PKV To Lam pada acara pembukaan Persidangan ialah harus menciptakan terobosan pada tahun 2024 dan tahun 2025, target ini harus dilaksanakan dengan tekad tertinggi, upaya terbesar, aksi yang gigih dan solusi yang paling efektif. Ketua MN meminta para anggota MN supaya menilai secara obyektif, mempelajari secara seksama semua kesulitan dan tantangan terhadap yang sedang dihadapi Vietnam, menganalisis dan menilai secara tepat semua hal yang telah berhasil dilakukan dan kekurangan; merekomendasikan solusi-solusi dan tugas yang praksis, implementatif dan efektif.
Persidangan ke-8, MN Angkatan XV: Aktivitas Interpelasi dan Jawaban Interpelasi Dimulai - ảnh 1 Ketua MN Tran Thanh Man berbicara pada acara pembukaan sesi interpelasi tersebut (Foto: quochoi.vn)

Menjadi orang pertama yang menjawab interpelasi, Gubernur Bank Negara Vietnam, Nguyen Thi Hong menjawab pertanyaan tentang kebijakan dukungan pinjaman modal, pengurangan atau pemberian bebas suku bunga untuk warga, badan usaha untuk memulihkan produksi dan bisnis pasca pandemi Covid-19 dan bencana alam.

“Bank Negara telah membimbing organisasi kredit supaya mengambil solusi-solusi untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi badan usaha dan warga. Misalnya, melakukan restrukturisasi terhadap batas waktu pembayaran dan mempertahankan kelompok obyek hutang. Kami juga memimbing semua organisasi kredit supaya mempelajari, membebaskan atau mengurangi suku bunga untuk badan ussaha dan warga yang terkena dampak topan Yagi. Hingga saat ini, ada 35 organisasi kredit yang telah mengumumkan total pos kredit sebesar 405 triliun VND (sama dengan 16 miliar USD) untuk terus meminjamkan badan-badan usaha dan warga yang terkena dampak bencana alam dengan pos suku bunga yang lebih insentif”.

Bagi penyelenggaraan kebijakan moneter untuk  mengekang inflasi pada latar belakang situasi dunia yang mengalami banyak gejolak, Gubernur Bank Negara Vietnam, Nguyen Thi Hong mengatakan:

“Dengan membawa suku bunga  USD ke tingkat 0% telah membatasi spekulasi mata uang asing dan mengurangi dolarisasi. Ini merupakan langkah yang efektif untuk menstabilkan ekonomi makro. Saat ini, beberapa Bank Sentral di dunia sedang berada dalam periode melonggarkan kebijakan moneter dan telah ada beberapa Bank Sentral yang mengurangi suku bunga. Bank Negara Vietnam menyesuaikan kurs emas, dan valuta asing yang sesuai dengan perkembangan pasar yang fleksibel”.

Komentar

Yang lain