Persidangan Pertama Komite Kerjasama Bilateral Vietnam-Indonesia

(VOVworld)- Untuk melaksanakan permufakatan antara Pemerintah Vietnam-Indonesia menurut Agenda Aksi Vietnam-Indonesia periode 2012-2015, pada Rabu sore 25 Juli, di ibukota Hanoi berlangsung persidangan pertama Komite kerjasama bilateral Vietnam-Indonesia. Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam Pham Binh Minh dan Menlu Indonesia Marty Natalegawa bersama-sama memimpin persidangan ini. Di persidangan tersebut, dua fihak menetapkan semua orientasi untuk memperkokoh dan meningkatkan hubungan kerjasama antara dua negara ke ketinggian baru, sepakat mendorong menyelesaikan perbahasan tentang “Permufakatan tentang status patroli bersama di daerah laut dekat perbatasan dan membentuk kanal informasi hubungan antara angkatan laut dua negara”. Dua Menteri menekankan perlunya memperkuat aktivitas promosi dagang, investasi, kerjasama tentang kelautan, perikanan, pertanian, ketahanan pangan, kerjasama hukum dan lain-lain.

Persidangan Pertama Komite Kerjasama Bilateral Vietnam-Indonesia - ảnh 1
Persidangan Pertama Komite Kerjasama Bilateral Vietnam-Indonesia
(Foto : Kantor berita Vietnam)


 Ketika berbicara di jumpa pers, Menlu Pham Binh Minh menyatakan:“Kami telah berbahas secara mendalam tentang kerjasama antara dua negara di semua forum regional dan internasional, khususnya kerjasama dalam ASEAN dan peranan sentral ASEAN terhadap masalah bersama kawasan, di antaranya ada Laut Timur, menekankan menjamin perdamaian, keamanan, keselamatan pelayaran di Laut Timur, menghargai hukum internasional dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982, melaksanakan secara lengkap DOC dan cepat mencapai COC.”

Pada fihak Indonesia, Menlu Marty Natalegawa menegaskan bahwa Indonesia bersedia memperkokoh dan memperkuat hubungan dengan Vietnam di semua bidang, membawa hubungan dua negara ke satu ketinggian baru. Ketika mengakhiri persidangan ini, Menlu Pham Binh Minh dan Menlu Marty Natalegawa menandatangani notulen sidang dan sepakat mengadakan persidangan ke-2 Komite kerjasama bilateral tingkat Menteri Luar Negeri di Indonesia pada tahun 2014./.

Komentar

Yang lain