Pertemuan Puncak Rusia-RDRK: Dua pemimpin menilai tinggi hasil perbahasan

(VOVWORLD) - Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Pemimpin Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK), Kim Jong-un, pada Kamis sore (25/4) (waktu lokal) (kira-kira pukul 11.30 waktu Ha Noi), melakukan pembicaraan tertutup di Universitas Federal Timur Jauh di pulau Rutski, Kota Vladivostok, Federasi Rusia.

Pertemuan Puncak Rusia-RDRK: Dua pemimpin menilai tinggi hasil perbahasan - ảnh 1Pemimpin RDRK, Kim Jong-un (kiri) dan Presiden Rusia, Vladimir Putin di perbahasan tersebut (Foto: Reuters) 

Pada pertemuan singkat yang terbuka di depan kalangan pers, Presiden Vladimir Putin memberitahukan bahwa dia menyatakan kegembiraan atas pertemuan ini dan percaya bahwa kunjungan pertama yang dilakukan Pemimpin Kim Jong-un di Rusia akan mendorong perkembangan hubungan dua negara dan menciptakan kemajuan yang positif bagi proses memecahkan masalah nuklir di Semenanjung Korea.

Presiden Vladimir Putin menyambut baik upaya-upaya Pemimpin Kim Jong-un dalam memecahkan masalah nuklir dan menormalisasi hubungan dengan Amerika Serikat serta dengan Republik Korea. Dia bersamaan itu menyatakan dukungan terhadap dialog antar-Korea. Dia menunjukkan bahwa Rusia dan RDRK memiliki banyak potensi untuk mengembangkan hubungan ekonomi-perdagangan, kebudayaan-kemanusiaan, tetapi memerlukan sangat banyak upaya.

Pada pihaknya, Pemimpin RDRK, Kim Jong-un berterima kasih kepada pemimpin Rusia yang telah menyediakan waktu untuk menerima dia dan berharap supaya dalam pembicaraan dua pihak akan bertukar pendapat tentang situasi di Semenanjung Korea.

Pada Kamis sore (25/4), setelah mengakhiri pembicaraan tertutup, Pemimpin Rusia dan RDRK terus melakukan pembicaraan yang diperluas.

Ketika memulai pembicaraan dengan peserta yang diperluas, Presiden Vladimir Putin memberitahukan bahwa pertemuan tertutup dengan Pemimpin RDRK, Kim Jong-un sangat kongkrit dan terinci. Dia mengatakan: “Kami berbahas tentang sejarah hubungan antara dua negara, tentang masa kini dan prospek perkembangan hubungan bilateral. Tentu saja, kami berbahas tentang Semenanjung Korea, berbahas tentang apa yang bía dilakukan supaya situasi bisa mencapai prospek yang baik.

Pada pihaknya, Pemimpin RDRK, Kim Jong-un berharap supaya dialognya dengan Presiden Vladimir Putin yang dimulai dengan semangat konstruktif akan dilanjutkan dengan semangat itu. Dia memberitahukan bahwa dia tiba di Rusia untuk membahas situasi di Semenanjung Korea, salah satu di antara masalah-masalah yang paling aktual di dunia serta membahas langkah-langkah memecahkan masalah ini secara damai dan berbahas tentang perkembangan hubungan bilateral menurut tuntutan abad baru.

Komentar

Yang lain