Perutusan Arab Saudi Tiba di Yaman untuk Rundingkan Gencatan Senjata dengan Houthi

(VOVWORLD) - Perutusan Arab Saudi, pada Minggu (9 April), tiba di Sanaa, ibu kota Yaman, untuk membahas kesepakatan gencatan senjata baru dengan pasukan pembangkang Houthi. Gerak-gerik ini berlangsung dalam konteks Arab Saudi sedang berupaya keluar dari perang saudara di Yaman.
Perutusan Arab Saudi Tiba di Yaman untuk Rundingkan Gencatan Senjata dengan Houthi - ảnh 1Pasukan pendukung Houthi di ibu kota Sanaa. Foto: AFP/VNA

Sebelumnya, satu sumber berita yang minta tidak mau disebut namanya dalam Pemerintah Yaman, pada Sabtu (8 April) membocorkan bahwa Arab Saudi dan Houthi telah menyepekati secara prinsipil kesepakatan gencatan senjata selama enam bulan untuk membuka jalan bagi proses perundingan yang berlangsung selama tiga bulan guna membentuk proses transisi dalam waktu dua tahun untuk Yaman. Kesepakatan diharapkan akan memenuhi target-target utama dari Houthi, di antaranya mencabut pembatasan aktivitas di berbagai bandara dan pelabuhan laut yang dikontrol Houthi.

Menurut kantor berita SABA yang diselenggarakan Houthi, dua utusan khusus Arab Saudi dan Oman telah bertemu dengan pemimpin Dewan Politik Tertinggi Houthi, Mahdi al-Mashat, di ibu kota Sanaa. Ia menunjukkan pandangan Houthi ialah mencari perdamaian jangka panjang dan kemerdekaan, kebebasan sesuai dengan keinginan warga. SABA memberitahukan, dua pihak akan berunding untuk menghentikan permusuhan dan menghapuskan blokade terhadap pelabuhan-pelabuhan laut Yaman.

Sementara itu, kantor berita Inggris Reuters merilis sumber-sumber berita bahwa perundingan antara Arab Saudi dan Houthi fokus pada pembukaan sepenuhnya pelabuhan laut dan bandara Sanaa yang sedang dikontrol Houthi, membayar gaji kepada pegawai negeri, merekonstruksi tanah air, dan menetapkan satu peta jalan agar pasukan-pasukan asing keluar dari Yaman.

Houthi merebut hak kontrol terhadap ibu kota Sanaa sejak tahun 2014, memicu konflik dengan Pemerintah Yaman yang diakui oleh komunitas internasional dan didukung oleh aliansi militer yang dipimpin Arab Saudi. Gencatan senjata yang diumumkan hampir setahun lalu telah secara signifikan mengurangi baku hantam di Yaman dan sebagian besarnya tetap dihormati meskipun sudah berakhir pada bulan Oktober 2022.

Komentar

Yang lain