Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden (Foto: VNA)

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau adalah salah satu pemimpin pertama di dunia yang menyampaikan ucapan selamat kepada kandidat presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden, Joe Biden. Di Twitter pribadinya, pemimpin Kanada menulis: “Turut mengucapkan selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris. Dua negara kita adalah sahabat, mitra, dan sekutu yang dekat. Kita mempunyai hubungan istimewa di gelanggang internasional. Saya sungguh-sungguh menunggu kerja sama dan pembangunan hubungan itu bersama dengan Anda berdua”. 

Menyampaikan ucapan selamat kepada Joe Biden, Presiden Cile, Sebastian Pinera menyebut wakil dari Partai Demokrat sebagai “Presiden AS yang akan datang”, sekaligus menegaskan bahwa Cile dan AS bersama-sama berbagi nilai-nilai tentang kebebasan, perlindungan hak asasi manusia dan banyak tantangan lain seperti perdamaian dan perlindungan lingkungan.

Pemimpin negara-negara lain seperti Kolombia, Argentina, Uruguay juga menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan pasangan Joe Biden  dan Kamala Haris.

Serentetan pemimpin negara-negara Eropa seperti: Perancis, Inggris, Jerman dan lain--lain serta pemimpin Uni Eropa mengucapkan selamat atas kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS. Presiden Dewan Eropa, Charles Michel mengatakan “sekarang Uni Eropa siap bersama dengan Presiden AS baru membangun satu hubungan kemitraan antar- Atlantik yang mantap”.

Di Asia, Presiden Republik Korea, Moon Jae-in, pada Minggu (8/11), telah menyampaikan ucapan selamat kepada kandidat presiden AS, Joe Biden dan pasangannya, Kamala Harris. Menegaskan hubungan sekutu bilateral yang erat, Presiden Moon Jae-in menginginkan agar terus bekerja sama dengan Pemerintah baru di AS “demi nilai-nilai bersama”, bersama-sama mendorong dan membuka kesempatan untuk mengembangkan hubungan bilateral di masa depan.

Pemerintah Jepang menegaskan pentingnya pembangunan “hubungan tepercaya” antara Perdana Menteri Suga dan Joe Biden, memperkuat kerja sama erat dengan Washington dalam masalah-masalah internasional seperti melawan pandemi Covid-19, menanggulangi perubahan iklim serta masalah-masalah keamanan, yaitu program nuklir dan rudal Republik Demokrasi Rakyat Korea.