PM Inggris, David Cameron: Memberikan suara untuk meninggalkan EU berarti melakukan serangan bom terhadap perekonomian

(VOVworld) – Memberikan suara untuk meninggalkan Uni Eropa (EU) akan seperti meledakkan bom di bawah perekonomian Kerajaan Inggris.


PM Inggris, David Cameron: Memberikan suara untuk meninggalkan EU berarti  melakukan serangan bom terhadap perekonomian - ảnh 1
PM Inggris, David Cameron
(Foto: hanoimoi.com.vn)

Demikian peringatan yang dikeluarkan Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron, Senin (6/6), pada latar belakang referendum tentang martabat keanggotaan EU dari Inggris akan berlansung pada 3 pekan nanti dan opini umum negara ini sedang mengalami perpecahan yang mendalam tentang masalah meninggalkan atau tinggal dalam EU. PM David Camaron menekankan bahwa memberikan suara untuk meninggalkan EU berarti Inggris akan harus menghadapi satu periode resesi, masa-masa yang tidak stabil dan perdagangan merosot. Dia juga mencela faksi yang menggerakkan meninggalkan EU yang mengeluarkan angka-angka statistik hanya demi tujuannya, tapi tidak memperhatikan masa depan warga maupun tidak mengeluarkan sebarang rencana ekonomi untuk Inggris setelah meninggalkan EU. Dalam pada itu, dua tokoh papan atas dari faksi yang menggerakkan meninggalkan EU yaitu mantan Wali Kota London, Boris Johnson dan Menteri Hukum Michael Gove menyatakan bahwa Inggris akan hilang lagi 2,4 miliar pound kepada EU kalau tetap tinggal dan EU melemahkan NATO dan keamanan nasional. Menurut Menteri Hukum Inggris, kalau terus menjadi anggota EU, Inggris akan ada waktu tidak bisa melaksanakan hukumnya, tapi harus menaati ketentuan Mahkamah Komunitas Eropa (ECJ).

Jajak-jajak pendapat terkini yang diumumkan pada Senin (6/6) memperlihatkan bahwa prosentase orang yang mendukung Inggris meninggalkan EU telah secara mendadak melampaui prosentase orang yang mendukung Inggris tinggal di EU. Menurut jajak pendapat dari YouBov, 45% jumlah pemilih akan memberikan suara untuk meninggalkan EU terbanding dengan angka 41% yang memilih tinggal di EU. Satu jajak pendapat terpisah yang dilaksanakan oleh TNS memperlihatkan bahwa ada 43% jumlah orang yang mendukung Brexit sementara ada 41% mendukung martabat keanggotaan EU bagi Inggris. Jajak pendapat yang dilakukan oleh IMC memperlihatkan kesenjangan yang lebih tinggi dengan angka 48% yang memilih meninggalkan EU dan 43% memilih tinggal di EU. Referendum di Inggris tentang masalah tersebut akan berlangsung pada 23/6.


Komentar

Yang lain