PM Inggris menegaskan “tidak buru-buru” melakukan jajak pendapat tentang masalah meninggalkan EU

(VOVworld) – Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron, Kamis (21/1) menegasakan akan “tidak buru-buru” melakukan jajak pendapat tentang martabat keanggotaan Uni Eropa (EU) untuk Inggris kalau tidak berhasil mencapai permufakatan dengan para pemimpin EU pada konferensi tingkat tinggi blok ini pada Februari nanti.


PM Inggris menegaskan “tidak buru-buru” melakukan jajak pendapat tentang masalah meninggalkan EU - ảnh 1
PM Inggris, David Cameron
(Foto: vietnamplus.vn)

Ketika berbicara dalam kerangka Forum Ekonomi Dunia ke-46 (WEF-46)  di Davos (Swiss), PM Cameron menekankan keinginan mencapai permufakatan tersebut pada waktu penyelenggaraan jajak pendapat, dari situ bisa menggerakkan warganya tinggal di EU. Kalau  itu merupakan satu permufakatan yang baik, dia akan menggunakannya. Kalau tidak, dia bisa melakukan jajak pendapat kapan saja sebelum akhir tahun 2017. PM Cameron juga memberitahukan akan menggerakkan Inggris tinggal di dalam EU, tapi tidak ingin ada integrasi politik yang lebih dalam.

Juga di depan WEF, PM Perancis, Manual Valls menyatakan bahwa masalah Inggris meninggalkan EU akan merupakan “satu hal yang teramat jelek”. Menurut dia, “perlu ada satu permufakatan, tapi bukan dengan segala harga”.

Menurut rencana, PM Inggris akan melakukan pertemuan dengan para pemimpin EU pada Februari nanti untuk membahas rekomendasinya tentang reformasi EU, diantaranya meliputi rencana “membekukan” semua kesejahteraan di luar gaji terhadap migran yang masuk blok ini. Alasannya karena jumlah migran yang masuk Inggris sedang berada dalam taraf tinggi, mencapai 330.000 orang per tahun sehingga menimbulkan kelewahan terhadap sistim kesejahteraan sosial di negara ini.


Komentar

Yang lain