PM Irak, Nuri al-Maliki mengundurkan diri

(VOVworld) – Menghadapi tekanan dari dalam dan luar negeri, Perdana Menteri Irak (PM) yang akan segera habis masa baktinya, Nouri al-Maliki, pada Kamis (14 Agustus)  menyatakan mengundurkan diri dan mendukung orang yang baru ditunjuk untuk menggantinya, Wakil Ketua Parlemen Haidar al-Abadi. Keputusan Nouri al-Maliki tersebut dianggap akan meredakan ketegangan politik di Irak pada latar belakang kaum pembangkang Islam sekte Sunni sedang bangkit kuat.

Ketika berbicara di depan televisi nasional, PM Nouri al-Maliki menyatakan bahwa dia akan tidak terus mencalonkan diri untuk masa bakti ketiga guna menciptakan syarat  kondusif untuk proses politik dan pembentukan satu Pemerintah baru serta memanifestasikan dukungannya terhadap al-Abadi. Nouri al-Maliki menekankan bahwa walaupun ada ketidakadilan, tapi dia tidak mau menjadi penyebab timbulnya pertumpahan darah di Irak.

PM Irak, Nuri al-Maliki mengundurkan diri - ảnh 1
PM Irak, Nuri al-Maliki
(Foto: dantri.com.vn)


Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Rabu (13 Agustus), telah memberlakukan situasi darurat pada tarap tertinggi terhadap krisis kemanusiaan di Irak, pada latar belakang kaum pembangkang “Khilafah Islamyah” (IS) melakukan serangan besar di bagian Utara dan Barat negara ini, sehingga membuat ratusan ribu orang harus meninggalkan rumah. Utusan Khusus PBB, Nickolay Mladenov memberitahukan bahwa PPB memberlakukan “situasi darurat pada tingkat 3”, berarti bahwa akan memerlukan bantuan bahan pangan, anggaran keuangan dan alat-alat untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi. Ada kira-kira 1,5 juta orang yang harus mengungsi akibat perang sejak kaum pembangkang IS menduduki Mosul, kota yang besarnya nomor 2 di Irak, pada Juni lalu dan cepat melanda ke kawasan-kawasan lain di seluruh negeri./.

Komentar

Yang lain