PM Irlandia meletakkan jabatan setelah pembocoran Dokumen Panama

(VOVworld) – Perdana Menteri (PM) Irlandia, David Gunnlaugsson, Selasa (5/4) meletakkan jabatannya karena tekanan-tekanan setelah pembocoran “Dokumen Panama”.

Keputusan tersebut diajukan setelah informasi dalam pembocoran ini memperlihatkan bahwa dia telah menggunakan satu perusahaan sebagai “tabir” untuk menghindari semua pos investasi senilai jutaan Pound Inggris. Menghadapi kasus ini, semua faksi oposisi di Irlandia meminta supaya melakukan pemungutan tentang mosi tak percaya terhadap PM. Pertama-tama, PM Irlandia menegaskan tidak melakukan hal yang salah tetapi akhirnya harus meletakkan jabatan pada latar belakang tekanan yang semakin meningkat.
Bersangkutan dengan peristiwa ini, dalam satu perkembangan pada hari yang sama, Perusahaan Hukum Mossack Fonseca di Panama mengirim surat gugatan kepada para jaksa negara ini karena berpendapat bahwa para peretas asing telah menyerang dan mencuri dokumen-dokumen yang terbocor dalam kasus “Dokumen Panama”. Ramon Fonseca, salah seorang pendiri Perusahaan Hukum Missack Fonseca, memberitahukan bahwa perusahaannya mempunyai bukti yang menunjukkan bahwa obyek-obyek yang berdiri di belakang serangan ini adalah para peretas dari Eropa, namun tidak memberikan informasi kongkrit. Bersamaan itu, dia menegaskan bahwa Perusahaan Mossack Fonseca tidak bersalah, serta menekankan bahwa kebocoran data ini merupakan satu tindakan pelanggaran terhadap hak pribadi.

Komentar

Yang lain