PM Nguyen Tan Dung: Semua sengketa kedaulatan harus ditangani dengan langkah damai

(VOVworld) – Sehubungan dengan kunjungan resmi di Republik Federasi Jerman, Perdana Menteri Pemerintah Vietnam, Nguyen Tan Dung telah menjawab interviu pers internasional yang bersangkutan dengan ketegangan di Laut Timur. 

PM Nguyen Tan Dung: Semua sengketa kedaulatan harus ditangani dengan langkah damai - ảnh 1

PM Nguyen Tan Dung berpidato
dalam pertemuan dengan para sarjana Jerman
(Foto: voh.com.vn)

Dalam keterangannya kepada koran Jerman “Gelombang Jerman” dan koran Perancis, “Le Monde”, Perdana Menteri Nguyen Tan dung menegaskan bahwa Vietnam konsisten berjuang membela kepentingannya yang layak, bersamaan itu selalu tulus dan berikhtikat baik untuk bersama dengan negara-negara lain membangun kepercayaan strategis, berkesinambungan dan berjangka-panjang di atas dasar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan hukum internasional, menghormati kemerdekaan, kedaulatan, keutuhan wilayah, tidak mengintervensi pada urusan intern satu sama lain, menangani semua sengketa dengan langkah damai, bekerjasama secara adil dan saling menguntungkan, memberikan sumbangan aktif terhadap perdamaian, kestabilan, kerjasama dan perkembangan di kawasan dan di dunia. Ditunjukkannya juga bahwa Vietnam menyambut baik semua kebijakan yang dilakukan oleh negara-negara adi kuasa bagi kawasan Asia-Pasifik kalau semua kebijakan itu menghormati hukum internasional dan semua institusi kawasan, tidak memaksakan, tidak melanggar kemerdekaan, kedaulatan negara-negara dan memberikan sumbangan aktif pada perdamaian, keamanan, kerjasama dan perkembangan di kawasan dan di dunia.

Tentang hubungan dengan Tiongkok, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung menegaskan bahwa Vietnam dan Tiongkok untuk selama-lamanya adalah dua negara tetangga. Vietnam selalu ingin bersama dengan Tiongkok berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan lingkungan yang damai dan hubungan persahabatan yang baik, membawa hubungan kemitraan kerjasama strategis yang komprehensif dengan Tiongkok menjadi intensif, praksis dan efektif, memberikan kepentingan kedua pihak dan memberikan sumbangan aktif terhadap perdamaian, kestabilan dan perkembangan di kawasan. Dia menunjukkan bahwa semua sengketa kedaulatan di Laut Timur harus ditangani dengan langkah damai, diatas dasar hukum internasional, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS-1982) dan Deklarasi tentang peri laku semua pihak di Laut Timur (DOC).

Yang bersangkutan dengan peranan Jerman dan Uni Eropa (EU) dalam menangani sengketa di Laut Timur, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung menegaskan bahwa perdamaian, kestabilan dan keamanan jalur penerbangan dan maritim di Laut Timur merupakan kepentingan bersama untuk semua negara di dalam dan di luar kawasan. Laut Timur merupakan jalur urat nadi maritim internasional, menduduki separo jumlah pengangkutan barang dagangan dunia. Oleh karena itu, ancaman instabilitas akan tidak hanya menimbulkan kerugian kepada negara-negara di kawasan, tapi juga di seluruh dunia. Dia menunjukan bahwa Uni Eropa dan Jerman maupun negara-negara lain di dunia harus bekerjasama untuk menjamin perdamaian, kestabilan, keamanan dan kebebasan meritim di Laut Timur. Ditekankannya bahwa Konferensi tingkat Tinggi ASEM ke-10 di Milan (Italia) akan membahas banyak masalah kerjasama stategis antara dua benua dan seluruh dunia.

Bersangkutan dengan peristiwa ini , pada tanggal 16 Oktober, beberapa koran Jerman seperti DW, Aseantoday dan lain-lain juga memuat pidato tentang tantangan-tantangan keamanan di kawasan Asia yang diungkapkan oleh Perdana Menteri Nguyen Tan dung di forum yang diadakan oleh Institut Korber dengan koordinasi dari Kedutaan Besar Vietnam untuk Jerman. Website Finanzen.net- portal paling besar Jerman menyatakan bahwa kunjungan resmi di Republik Federasi Jerman dari Perdana Menteri (PM) Nguyen Tan Dung atas undangan Kanselir Angela Merkel telah mendâpt penilaian tinggi dari Berlin dan Uni Eropa.

        Koran tersebut menunjukkan bahwa pada semua pertemuan dengan kalangan pejabat negara-negara, PM Nguyen Tan Dung menegaskan secara jelas akan haluan, garis politik dan keinginan Vietnam yalah bersama-sama memecahkan semua sengketa di Laut Timur dengan langkah damai, menegaskan bahwa Vietnam secara konsekwen membela kedaulatan, hak kedaulatan di Laut Timur sesuai dengan hukum internasional. Di bidang ekonomi, website finanzen.net menilai bahwa kunjungan ini mendapat dukungan dari Jerman, Belgia dan Komite Eropa dalam cepat mengakhiri perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas EU-Vietnam (EVFTA), dan mengakui Vietnam mempunyai perekonomian pasar ketika perjanjian ini ditandatangani. Koran ini menyatakan bahwa EVFTA merupakan salah satu diantara hal paling penting untuk membentuk dan mendorong secara efektif hubungan antara Jerman dan Vietnam dalam kerangka Kemitraan Strategis pada masa depan. Sebelumnya, Kementerian Ekonomi dan Energi Jerman (BMWi) dengan hormat memuat berita, foto tentang pertemuan antara PM Nguyen Tan Dung dan Deputi PM, Menteri Ekonomi dan Energi Jerman, Sigmar Gabriel./.    

Komentar

Yang lain