(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc dan delegasi tingkat tinggi Vietnam telah tiba di Nay Pyi Taw, Ibukota Myanmar, pada Senin malam (16/12), memulai kegiatan-kegiatan dalam kunjungan resmi di Republik Federasi Myanmar dari 16-18/12.
PM Nguyen Xuan Phuc tiba di Kota Nay Pyi Taw, memulai kunjungan resmi di Myanmar (Foto: VGP)
|
Presiden Myanmar, Win Mynit, pada Selasa pagi (17/12), memimpin acara penyambutan yang khidmad kepada PM Nguyen Xuan Phuc. Setelah acara penyambutan ini, dua pemimpin melakukan pembicaraan.
Pada pertemuan dengan Preisden Myanmar, U Win Mynit, PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan bahwa Vietnam sangat menghargai dan selalu ingin memperkuat hubungan dengan Myanmar. Presiden U Win Myint mendukung usaha memperhebat kerjasama di semua kanal, termasuk Partai dan Parlemen dan di banyak bidang, berupaya mencapai banyak prestasi yang bermakna penting dan praksis, menuju ke peringatan HUT ke-45 penggalangan hubungan luar negeri antara dua negara pada tahun 2020.
PM Nguyen Xuan Phuc meminta kepada Presiden U Win Myint supaya terus memberikan bimbingan, memenuhi aspirasi-aspirasi yang adil dari badan-badan usaha Vietnam yang melakukan investasi di Myanmar. Kedua pemimpin juga sepakat terus memperhebat bidang-bidang kerjasama yang berpengaruh aktif terhadap usaha mempererat persahabatan dan temu pergaulan rakyat seperti kebudayaan, olahraga, pariwisata, ketenaga-kerjaan dan pendidikan-pelatihan.
Tentang masalah regional dan internasional, kedua pemimpin sepakat saling mendukung di forum-forum internasional dan regional. Tentang masalah Laut Timur, kedua pemimpin sepakat menganggap bahwa sebagai anggota ASEAN, Vietnam dan Myanmar bersama-sama dengan negara-negara ASEAN perlu terus mendukung pendirian bersama ASEAN tentang masalah Laut Timur, turut mempertahankan perdamaian dan kestabilan di Laut Timur.
Menurut rencana, dalam kunjungan ini, PM Nguyen Xuan Phuc melakukan pertemuan dengan Presiden Myanmar, Win Myint, melakukan pembicaraan dengan Penasehat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi, melakukan pertemuan dengan para pemimpin Parlemen dan beberapa daerah di Myanmar. Khususnya, menurut rencana, para pemimpin dua negara akan menandatangani Program aksi kerjasama dua negara tahap 2019-2024. Ini merupakan naskah penting yang mengarahkan perkembangan hubungan kemitraan dan kerjasama yang komprehensif antara dua negara dengan visi yang berjangka panjang, semakin mendalam dan erat.