PM Pham Minh Chinh Akhiri Kunjungan di Republik Perancis

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Viet Nam, Pham Minh Chinh, Jumat malam (5 November), meninggalkan Kota Paris, mengakhiri dengan baik kunjungan resmi di Republik Perancis dari 3 hingga 5 November atas undangan PM Republik Perancis, Jean Castex.
PM Pham Minh Chinh Akhiri Kunjungan di Republik Perancis - ảnh 1PM Pham Minh Chinh  (Foto: Duong Giang/VNA)

Sebelumnya, pada Jumat sore, di Paris, PM Pham Minh Chinh menerima Mathias Cormann, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Pada pertemuan tersebut, PM Pham Minh Chinh meminta OECD agar terus membantu Viet Nam dalam proses pemulihan dan pengembangan sosial-ekonomi, memberikan konsultasi kebijakan dan memobilisasi semua sumber daya untuk memperkuat investasi pada manusia, mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Ia menginginkan agar OECD terus memobilisasi semua sumber daya, terutama sumber modal, teknologi, pengalaman manajemen yang efektif untuk membantu Viet Nam merestrukturisasi, memindahkan pola  pertumbuhan, melaksanakan semua komitmen tentang pengurangan  emisi gas seperti yang sudah disetujui di Konferensi ke-26 Para Pihak Peserta Konvensi Kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (COP-26) baru-baru ini.

Di sisi lain, Sekjen Mathias Cormann menekankan bahwa Viet Nam adalah mitra sangat penting bagi OECD di kawasan Asia Tenggara, ingin bekerja sama lebih erat dengan Viet Nam dan negara-negara Asia Tenggara di waktu mendatang. Ia menegaskan bahwa MoU Viet Nam-OECD tahap 2022-2026 mempunyai makna penting, menciptakan kerangka untuk mendorong kerja sama antara dua pihak di semua bidang, terutama transformasi digital, pertumbuhan hijau, adaptasi dengan perubahan iklim, penyempurnaan institusi, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sebagainya. Segera setelah pertemuan tersebut, acara penandatanganan MoU tersebut diadakan dengan disaksikan kedua PM..

Pada hari yang sama, PM Pham Minh Chinh mengunjungi Markas UNESCO di Paris dan menemui Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO. PM Pham Minh Chinh menekankan Viet Nam memperhatikan pelaksanaan kebijakan yang mengambil warga sebagai wujud, pembangunan yang berkelanjutan berdasarkan nilai-nilai budaya, sejarah, pelestarian lingkungan sesuai semua Target Pembangunan yang Berkelanjutan dari PBB. Ia ingin meningkatkan hubungan kemitraan Viet Nam-UNESCO ke satu level baru yang lebih substantif dan efektif, terutama fokus berbagai pengetahuan, ide, mendorong pola-pola dan gelar, membantu meningkatkan kapasitas demi pembangungan sosial-ekonoi yang inklusif di Viet Nam. Sehubungan dengan kesempatan ini, PM Pham Minh Chinh menghadiri pameran peringatan 45 tahun hubungan kemitraan Viet Nam-UNESCO demi perdamaian dan pembangunan yang berkelanjutan, menyaksikan penandatanganan MoU kerja sama Viet Nam-UNESCO tahap 2021-2025 dan Permufakatan Kerja Sama antara UNESCO dan Grup Sovico dalam mendorong jaringan kota-kota kreatif dan pengembangan pariwisata yang berkesinambungan di Viet Nam.

Juga pada hati itu, PM Pham Minh Chinh menerima badan pimpinan Asosiasi Persahabatan Perancis-Viet Nam (AAFV) yang dikepalai oleh Gerard Daviot, Ketuanya yang datang beraudiensi.

Pada Sabtu siang (6 November), PM Pham Minh Chinh dan delegasi tingkat tinggi Pemerintah Viet Nam telah pulang kembali di Kota Ha Noi.

Komentar

Yang lain