PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc (kanan) dan PM Singapura, Lee Hsien Loong (kiri) (Foto: VGP / Quang Hieu)

Ketika memberikan kritik atas pidato yang diberikan PM Lee Hsien Loong, pada 31/5 lalu, yang bersangkutan dengan Vietnam dan Kamboja tahapan 1979-1980, PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan bahwa sejarah telah membuktikan bahwa semua penilaian dari pifak Singapura tentang peranan pada waktu itu tidak benar dan prasangka-prasangka yang disampaikan kembali tersebut melukai hati Vietnam dan Kamboja secara mendalam.

Pada pihak-nya, PM Singapura, Lee Hsien Loong menjelaskan bahwa Singapura tidak sengaja melukai hati Vietnam, hanya mengulangi lagi satu halaman yang menyedihkan dalam sejarah Indochina untuk menekankan bahwa perdamaian, kestabilan dan kemakmuran dewasa ini tidak tersedia, dan latar belakang sekarang ini menuntut kepada ASEAN supaya terus mempertahankan solidaritas, keterkaitan dan memperkuat kerjasama. Dia juga menekankan bahwa Singapura sangat menghargai hubungan bersahabat dan tepercaya dengan Vietnam, menilai tinggi peranan Vietnam serta sumbangan-sumbangan penting yang diberikan Vietnam dari dulu sampai sekarang dalam usaha menjaga perdamaian, keamanan, kestabilan dan perkembangan di kawasan serta dalam proses membangun Komunitas ASEAN yang kuat, bersatu dan mandiri.

Dua PM menilai tinggi pertemuan ini yang telah membantu kedua pihak lebih memahami satu sama lain, menyepakati semangat untuk menuju ke masa depan, berfokus mendorong kuat hubungan Kemitraan strategis Vietnam-Singapura di semua bidang.