PM Vietnam, Nguyen Tan Dung mengakhiri dengan baik kunjungan resmi di Jerman.

(VOVworld) – Pada Kamis (16 Oktober), Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung dan delegasi tingkat tinggi Vietnam meninggalkan Berlin (Ibukota Jerman), mengakhiri dengan baik kunjungan resmi di Republik Federasi (RF) Jerman atas undangan Kanselir Jerman, Angela Merkel dan ke Milan (Italia) untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-10 Forum Kerjasama Asia-Eropa (ASEM -10).

PM Vietnam, Nguyen Tan Dung mengakhiri dengan baik kunjungan resmi di Jerman. - ảnh 1
PM Vietnam Nguyen Tan Dung (kiri) dan  Presiden Jerman, Joachim Gauck.
(Foto: vov.vn)

     Sebelumnya, dalam kerangka kunjungan resmi di RF Jerman, pada Rabu (15 Oktober), PM, Nguyen Tan Dung melakukan pertemuan dengan Presiden Jerman, Joachim Gauck, menerima Menteri Luar Negeri (Menlu), Frank WalterSteinmeier. Ketika menerima PM Nguyen Tan Dung, Presiden Jerman, Joachim Gauck menegaskan bahwa Jerman selalu menghargai pendorongan hubungan persahabatan kerjasama dengan Vietnam. Dua fihak sepakat memperkuat kerjasama di banyak bidang, khususnya politik, ekonomi, kerjasama perkembangan, pendidikan dan pelatihan. Dalam pertemuan dengan  PM Nguyen Tan Dung, Menlu Jerman, Frank Walter Steinmeier menegaskan bahwa Jerman mendukung Vietnam memperkuat kerjasama menyeluruh dengan Uni Eropa, mendorong  penguatan kerjasama dengan Vietnam di semua forum multilateral dan internasional.

  Dalam pembicaraan dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, kedua pemimpin sepakat mempercepat laju semua proyek kerjasama titik berat  dan terus mempertahankan bantuan ODA kepada Vietnam. dan sepakat memperkuat kerjasama, saling mendukung di semua forum multilateral dan internasional. Jerman terus mendukung Uni Eropa cepat mengakhiri perundingan, menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Uni Eropa dan mengakui Vietnam mempunyai status ekonomi pasar sama dengan waktu menyelesaikan perundingan. Pada jumpa pers setelah pembicaraan ini, kedua pemimpin menjawab banyak pertanyaan wartawan yang bersangkutan dengan masalah Laut Timur. PM Nguyen Tan Dung menekankan:  “Kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah merupakan hal yang suci bagi semua negara di dunia. Vietnam juga seperti halnya dengan banyak negara yang lain  akan dengan segala langkah untuk membela kemerdekaan sesuai dengan hukum internasional. Menurut saya, langkah hukum merupakan satu langkah yang damai, maju  yang mendapat dukungan seluruh dunia dan umat manusia”.

    Kanselir Angela Merkel menunjukkan pandangan Jerman yalah mendukung pendirian Vietnam dalam menangani sengketa dengan langkah damai di atas dasar hukum internasional, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut - tahun 1982, Dekralasi tentang Perilaku dari para fihak di Laut Timur (DOC).

Pada Rabu (15 Oktober) juga, PM Nguyen Tan Dung menemui Deputi PM, Menteri Ekonomi dan Energi Jerman, Sifmar Gabriel. Di sini, Deputi PM, Menteri Ekonomi dan Energi Jerman, Sifmar Gabriel telah membacakan pidato dengan tema: “Tantangan keamanan, politik, hubungan luar negeri dengan Asia” di event yang diselenggarakan oleh Istitut Koerber./.


Komentar

Yang lain