PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc menghadiri semua KTT ASEAN dengan Mitra sehubungan dengan kehadiranya pada KTT ASEAN yang ke-31

(VOVWORLD) - Dalam kerangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)  ASEAN yang ke-31 dan semua KTT yang bersangkutan, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, pada Senin sore (13 November), di Manila, Ibukota Filipina, telah mengepalai delegasi tingkat tinggi Vietnam, menghadari KTT memperingati ultah ke-40 penggalangan hubungan ASEAN-Amerika Serikat (AS), KTT ASEAN+1 dengan Tiongkok, Republik Korea dan Jepang.
PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc menghadiri semua KTT ASEAN dengan Mitra sehubungan dengan kehadiranya pada KTT  ASEAN yang ke-31 - ảnh 1 PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc dalam salah satu konferensi-konferensi tersebut (Foto: VGP)

Ketika berbicara di depan konferensi tersebut, PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan bahwa Vietnam selalu menghargai hubungan dengan para mitra, memberikan penilaian tinggi terhadap komitmen-komitmen para mitra yang terus membantu ASEAN dalam membangun komunitas dan mengembangkan sentralitas di kawasan, meminta kepada para mitra supaya terus memperkuat kerjasama dengan ASEAN, berfokus pada  bidang-bidang prioritas dan mengembangkan keunggulan yang dimiliki masing-masing fihak.

Pada KTT ASEAN-AS yang ke-5, para utusan telah berbahas tentang bidang politik-keamanan, kedua fihak telah berbagi situasi Laut Timur, semenanjung Korea, antiterorisme dan ekstrimisme. Tentang ekonomi, para pemimpin sepakat mengarahkan hubungan ASEAN-AS terus difokuskan pada bidang-bidang yang bersangkutan dengan teknologi tinggi untuk membantu negara-negara ASEAN meningkatkan kemampuan tentang pengembangan badan-badan usaha mikro, kecil dan menengah (MSME), mendorong start-up dan perekonomian digital. Tentang sosial -kebudayaan, kedua fihak berkomitmen memperkuat kerjasama di banyak bidang, khususnya ialah kerjasama tentang kepemudaan dengan gagasan-gagasan konektivitas dari AS.

Dalam KTT  ASEAN-Tiongkok yang ke-20, para pemimpin ASEAN dan Tiongkok telah mengesahkan Deklarasi tentang penguatan kerjasama konektivitas infrastruktur untuk memperkuat konektivitas di semua bidang dari makro seperti kebijakan, strategi perkembangan sampai mikro seperti proyek-proyek perhubungan dan kerjasama badan usaha untuk mendorong lebih lanjut lagi kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi, perdagangan dan investasi antara dua fihak serta mendorong keterkaitan antara Rencana Umum tetang konektivitas ASEAN (MPAC) dan gagasan “Sabuk dan Jalan” dari Tiongkok.

Yang bersangkutan dengan Laut Timur, para pemimpin ASEAN dan Tiongkok telah menyatakan resmi mengaktifkan konsultasi dan perundingan tentang isi COC, menganggap ini sebagai dasar penting unutk turut menjaga perdamaian di Laut Timur, bersamaan itu menegaskan kembali pelaksanaan DOC secara serius dan menaati hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982. Sehubungan dengan kesempatan ini, pimpinan dua fihak telah mengesahkan Dekiarasi tentang dekade melindungi lingkungan laut dan pantai di Luat Timur dengan target menjamin jaring pengalaman sosial, meningkatkan kehidupan ekonomi untuk membantu warga di kawasan menanggulangi pengaruh-pengaruh dari perubahan iklim dan polusi lingkungan.

Pada sore harinya, KTT ASEAN-Republik Korea yang ke-19  juga berlangsung. Pada konferensi ini, kedua fihak sepakat akan memperkuat kerjasama di semua bidang yang meliputi perkembangan yang berkesinambungan, pengentasan dari kemiskinan dan pertumbuhan hijau, ekonomi-perdagangan, pendorongan perkembangan badan-badan usaha mikro, kecil dan menengah, perdagangan elektronik, penguatan temu pergaulan, persempitan kesenjangan perkembangan dan peningkatan kemampuan yang bersangkutan dengan keamanan siber.

Pada KTT ASEAN-Jepang yang ke-20, para pemimpin dua fihak telah menekankan upaya bersama untuk menghadapi tantangan-tantangan terhadap perdamaian, keamanan dan kestabilan di kawasan, di antaranya ada masalah Laut Timur dan semenanjung Korea. Yang patut diperhatikan ialah para pemimpin ASEAN dan Jepang sepakat perlu memperkuat lebih lanjut lagi kerjasama dalam menentang terorisme dan bajak laut, kriminalitas siber dan keamanan laut melalui aktivitas-aktivitas meningkatkan kemampuan dan berbagi informasi inteligen.

Ketika berbicara di depan konferensi tersebut, PM Nguyen Xuan Phuc menyatakan bahwa kedua fihak perlu mendorong aktivitas Jaring Konektivitas  ASEAN-Jepang, memperkuat konektivitas komunitas badan usaha antara Negara-negara ASEAN dan Jepang, mendorong lebih lanjut lagi kerjasama di bidang teknologi tinggi dan kearifan buatan.

Pada semua konferensi, PM Nguyen Xuan Phuc berbagi pandangan dan pendirian Vietnam tentang masalah-masalah regional dan internasional yang menjadi minat bersama. Tentang semenanjung Korea, PM Nguyen Xuan Phuc berbagi kecemasan dan meminta supaya melaksanakan secara serius solusi-solusi yang bersangkutan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, bersamaan itu menegaskan pendirian yang konsekuen Vietnam dalam mendukung denuklirisasi semenanjung Korea. PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc mengatakan bahwa Vietnam bersedia bersama dengan negara-negara ASEAN memberikan sumbangan positif pada upaya –upaya bersama demi perdamaian, kestabilan dan perkembangan di kawasan.

Tentang Laut Timur, PM Nguyen Xuan Phuc berbagi dengan negara-negara ASEAN dan mitra tentang perkembangan-perkembangan rumit baru-baru ini yang mungkin bisa mengancam perdamaian, keamanan dan kestabilan di Laut Timur. PM Nguyen Xuan Phuc menekankan bahwa Vietnam menginginkan agar para mitra terus memberikan sumbangan yang konstruktif dalam menjaga perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamatan, kebebasan maritim dan penerbangan di Laut Timur, mendorong semua fihak supaya mengekang diri, jangan melaksanakan aktivitas-aktivitas yang merumitkat situasi, jangan menggunakan atau mengancam penggunaan kekerasan, memecahkah sengketa-sengketa dengan langkah damai di atas dasar hukum internasional, menaati hukum internasional, di antaranya ada UNCLOS 1982, menghormati secara lengkap proses diplomatik dan hukum, mendukung ASEAN dan Tiongkok melaksanakan DOC secara lengkap dan efektif dan cepat menyelesaikan COC yang substantif dan mengikat secara hukum.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain