PM Vietnam, Pham Minh Chinh Meminta AS supaya Menunda Pengenaan Tarif terhadap Vietnam Setidaknya Selama 45 Hari untuk Berdiskusi dan Berunding

(VOVWORLD) - Pada Senin malam (7 April), di Kota Hanoi, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh memimpin Sidang ke-3 dengan berbagai kementerian dan instansi tentang update situasi dan solusi untuk menghadapi kebijakan tarif yang dikenakan Amerika Serikat (AS).
PM Vietnam, Pham Minh Chinh Meminta AS supaya Menunda Pengenaan Tarif terhadap Vietnam Setidaknya Selama 45 Hari untuk Berdiskusi dan Berunding - ảnh 1PM Pham Minh Chinh. Foto: VOV

Pada sidang ini, PM Pham Minh Chinh meminta berbagai kementerian dan instansi terkait supaya fokus menyiapkan dokumen bagi delegasi Vietnam untuk datang ke AS guna mengadakan perundingan. Menurut itu, meminta AS supaya menunda pengenaan tarif terhadap Vietnam setidaknya selama 45 hari untuk berdiskusi, berunding dan menyiapkan transisi situasi. Tentang solusi-solusi untuk membantu badan usaha, PM Pham Minh Chinh meminta:

Kita fokus pada paket kredit untuk membantu badan usaha perikanan, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, produk perkayuan, dll. Bersamaan itu, menjadwalkan ulang dan menunda pengenaan suku bunga bagi barang-barang yang terkena dampak tarif. Menunda dan menjadwalkan ulang uang sewa tanah bagi badan-badan usaha pada masa sulit. Mengembalikan pajak pertambahan nilai, mengurangi prosedur administrasi, mengurangi kerumitan bagi badan usaha. Di samping itu terus meneliti pemberian rekomendasi kepada tingkat yang berwewenang untuk mengurangi pajak.

PM Pham Minh Chinh menekankan, Vietnam siap melakukan pembahasan dengan AS, membawa tarif impor ke 0% terhadap barang impor dari AS; memfokuskan solusi-solusi untuk memperkuat perdagangan, barang-barang unggulan yang dimiliki AS dan dibutuhkan Vietnam. Terus meninjau, memecahkan secara tuntas dan efektif tuntutan-tuntutan dari badan usaha AS. PM Pham Minh Chinh juga menekankan penanganan dengan baik masalah yang terkait dengan kebijakan moneter sesuai dengan kebiasaan Vietnam dan internasional untuk menstabilkan suku bunga dan kurs, sesuai dengan perekonomian Vietnam.

Komentar

Yang lain