Polisi memperingatkan akan menggunakan peluru sungguhan untuk menghadapi demonstrasi di Mesir.
(VOVworld) – Kepolisian Mesir, pada Kamis (29 Agustus), menyatakan siap memberikan balasan dengan keras terhadap semua intrik serangan pada badan-badan publik, kantor polisi dan basis-basis agama. Bersamaan itu, menegaskan “pembelaan diri secara rasional” dengan peluru benar.
Jurubicara Kementerian Dalam Negeri Mesir, Hany Latif memberitahukan bahwa penggunaan meriam sungguhan untuk menghadapi imbauan melakukan demonstrasi dari para pemimpin Ikhwanul Muslimin (MB) yang sedang menjadi buron, terutama ketika semua demonstrasi sebelumnya dari gerakan ini berlangsung secara keras dengan “tindakan-tindakan yang menyebabkan kekacauan dan kerugian”. Jurubicara Hanny Latif menekankan bahwa warga menyadari intrik-intrik yang mengakibatkan instabilitas sosial dan akan bersatu untuk berhasil mencapai target-target dari “revolusi” pada 30 Juni lalu.
Pasukan keamanan membubarkan demonstrasi di Lapangan Rabaa Adawiya
(Foto: vietnamplus.vn)
Pada hari yang sama, kantor berita resmi Mesir, “MENA” memberitakan bahwa kepolisian negara ini telah menangkap Mohamed al-Beltagi, seorang anggota senior MB yang menjadi buron dari Kejaksaan dengan tuhuan-tuduhan menghasut kekerasan, menyerang para opsir polisi dan membunuh para demonstran demi perdamaian. Para yang bertanggung jawab Mesir juga menangkap Khaled al-Azhary, mantan Menteri Sumber daya manusia dan Imigrasi, bersamaan itu adalah seorang pemimpin senior MB, bersama dengan 20 orang lain di seluruh negeri./.