(VOVworld) – Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, Rabu (7/9), melakukan pertemuan dengan timpalannya dari Filipina, Rodrigo Duterte menjelang resepsi malam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Laos.
Presiden Duterte dan Barack Obama
(Foto: internet)
Gerak-gerik ini berlangsung hanya beberapa hari setelah Presiden Duterte telah mengeluarkan kata-kata yang melanggar kehormatan Presiden Barack Obama sehingga membuat Kepala Gedung Putih memutuskan menolak pertemuan bilateral. Sebelumnya, dalam keterangannya kepada kalangan pers di Laos, Senin (5/9), yang bersangkutan dengan perang anti narkotika di Filipina, Presiden Duterte telah mengeluarkan kata-kata yang melanggar kehormatan Kepala Gedung Putih dan memberitahukan akan “tidak peduli apa yang dia pikirkan” tentang kebijakan keras dalam melawan kriminalitas narkotika yang sedang ditetapkannya di Filipina. Dalam tanggapannya, Presiden Barack Obama telah menghapsukan rencana melakukan pertemuan bilateral dengan Duterte yang direncanakan akan berlangsung pada Selasa (6/9) di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN. Pemimpin Filipina, kemudian telah menyatakan penyesalanan karena telah mengeluarkan kata-kata tersebut. Dia menyatakan keinginan memecahkan semua perselisihan yang muncul di luar semua prioritas dan pandangan nasional, bersamaan itu melakukan kerjasama yang bertanggung-jawab bagi dua negara.