(VOVworld) - Dalam pitato pada sidang umum angkatan ke-68 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Selasa (24 September), di kota New York, Amerika Serikat (AS), Presiden AS, Barack Obama memberitahukan bahwa semua gerak-gerik diplomatik Presiden baru Iran, Hassan Rouhani baru-baru ini layak disambut, tapi kata kata itu harus diiringi dengan tindakan-tindakan kongkrit guna menangani program nuklir yang kontroversial dari negara ini.
Presiden AS, Barack Obama
(Foto: vtv.vn)
Pitado tersebut Presiden Barack Obama bertujuan menanggapi komitmen Presiden Hassan Rouhani baru-baru ini bahwa Iran akan tidak pernah membuat senjata nuklir. Akan tetapi, Presiden dua negara ini tidak melakukan pertemuan di sela-sela persidangan Majelis Umum PBB seperti sudah direncanakan sebelumnya hal itu menunjukkan bahwa masih ada saling kurang percayaa antara dua negara./.