Pernyataan Presiden Donald Trump tersebut dikeluarkan setelah DK PBB, pada Jumat (14/8), menolak tuntutan AS untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran yang akan habis berlaku pada Oktober mendatang. Presiden AS memberitahukan bahwa AS telah memperkirakan dahulu hasil pemungutan suara di DK PBB, dan akan beraksi pada pekan depan.

Kalangan otoritas Pemerintah AS selama berbulan-bulan ini telah mengancam mengenakan kembali sanksi-sanksi PBB terhadap Iran melalui satu pasal permufakatan nuklir Iran yang ditandatangani di tahun 2015. AS menarik diri dari permufakatan ini di tahun 2018.

Tindakan-tindakan AS yang akan datang diprakirakan akan menghadapi tantangan dari para anggota DK PBB lainnya, negara-negara yang menganggap bahwa AS tidak berwewenang untuk mengenakan kembali sanksi-sanksi PBB karena sudah menarik diri dari permufakatan nuklir Iran.