Presiden Filipina, Rodrigo Duterte membela vonis Laut Timur tahun 2016

(VOVWORLD) - Di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB) ke-75 yang berlangsung pada Selasa (22/9), Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, membacakan pidato, antara lain “gigih menolak upaya-upaya yang menyabot” vonis tentang Laut Timur. 
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte membela vonis Laut Timur tahun 2016 - ảnh 1Presiden Filipina,  Rodrigo Duterte (Foto: UNTV)

Dalam pidatonya, Presiden Filipina menekankan bahwa vonis yang dikeluarkan Mahkamah Arbitrase tahun 2016, antara lain menolak argumentasi Beijing terhadap sebagian besar luas Laut Timur sebagai “tidak dapat memberikan konsesi”. Ia menegaskan bahwa Filipina “gigih menolak upaya-upaya yang menyabot” vonis ini. Presiden Rodrigo Duterte berterima kasih kepada negara-negara yang telah mendukung vonis tahun 2016, dan menyambut baik perihal kian ada banyak negara yang mendukung vonis tersebut, karena hal itu adalah kemenangan dari kebenaran dan hukum internasional.

Vonis tentang Laut Timur tahun 2016 adalah sebagian dari hukum internasional yang dikeluarkan sesuai Konvensi PBB tentang Laut Timur (UNCLOS) tahun 1982, di antaranya menganggap bahwa argumentasi Tiongkok tentang “garis sembilan ruas” tidak punya dasar hukum.

Komentar

Yang lain