Presiden Joko Widodo terpilih kembali dan tugas reformasi ekonomi

(VOVWORLD) - Komite Pemilihan Umum Indonesia telah mengumumkan hasil resmi pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2019 dan membenarkan Presiden Petahana Joko Widodo terpilih kembali untuk masa bakti ke-2. 
Presiden Joko Widodo terpilih kembali dan tugas reformasi ekonomi - ảnh 1 Presiden Joko Widodo terpilih kembali masa baik ke-2 (Foto: AFP/ VNA)

Sebagai Presiden Indonesia pertama yang tidak termasuk generasi tokoh militer dan politik “kawakan” yang pernah menguasai negeri ini selama bertahun-tahun. Joko Widodo diharapkan akan terus melaksanakan reformasi-reformasi dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang lebih gigih untuk mendorong perekonomian yang paling besar di Asia Tenggara ini.

Dengan jumlah suara mencapai 55,5%, kemenangan Presiden Petahana Joko Widodo telah jauh melampaui pesaing-nya, mantan perwara tinggi tentara Prabowo Subianto. Jokowi – seorang mantan wirausaha perabot rumah tangga, Presiden pilihan rakyat pertama di Indonesia, orang yang tidak berasal dari kalangan elit politik  atau militer. Sebelumnya, dia pernah memegang jabatan sebagai Walikota Solo, kemudian menjadi Gubernur Jakarta.

Pernah mengalahkan Prabowo Subianto untuk pertama kalinya dalam pilpres pada tahun 2014, Presiden Petahana Joko Widodo telah berhasil dalam menjaga aneka-ragaman etnis dan agama di Indonesia pada masa bakti pertama, sejak dilantik menjadi Presiden, Joko Widodo telah melaksanakan Rencana perkembangan infrastruktur senilai 340 miliar USD, membantu memperbaiki persyaratan hidup warga-nya. Oleh karena itu, kemenangan Joko Widodo di pilpres kali ini merupakan bukti yang menegaskan garis politik dan kebijakan-nya dalam masa bakti yang baru lalu sesuai dengan hati rakyat.

Segera setelah  terpilih  kembali, Presiden Joko Widodo memberitahukan bahwa dia akan terus melaksanakan kebijakan-kebijakan untuk melakukan reformasi kuat terhadap perekonomian, membawa Indonesia  menjadi  perekonomian  yang besarnya nomor 4   di dunia pada tahun 2045. Dia juga membuat rencana memangkas mesin aparat  administrasi di dalam negeri, meningkatkan investasi asing dan meneruskan proyek infrastruktur  senilai 400 miliar USD. Perombakan kabinet direncanakan akan diadakan setelah bulan Ramadhan berakhir pada bulan Juni mendatang.  Pemimpin negeri  ribuan  pulau  tersebut akan menghindari reformasi-refomrasi rumit yang tidak perlu untuk mendorong pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja  bagi tenaga  kerja muda yang jumlahnya berlimpah-limpah di Indonesia. Daftar primer dari   agenda  ialah menghapuskan rintangan  hukum terhadap perdagangan dan investasi, mengurangi kekakuan dalam membuat keputusan kerja dan pemberian bantuan, memasok belanja publik produksi  bagi infrastruktur  dan sumber daya manusia.

Memimpin satu negeri dengan 17 000 pulau  dan populasi yang besarnya nomor 4 di dunia merupakan tantangan tidak sedikit yang harus dihadapi oleh Presiden Joko Widodo, khususnya dalam masalah ekonomi. Rakyat Indonesia sedang menginginkan dapat menyaksikan rencana-rencana strategis dan tindakan kongkret yang dijalankan oleh Pemerintah baru, membawa negara ribuan pulau lepas dari stagnasi ekonomi, mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi. Rakyat juga mengharapkan ada satu  pemerintah masa depan yang akan menciptakan banyak peluang lapangan kerja, harga beberapa jenis barang  pokok  dijaga secara  stabil dan terjangkau, menjamin satu kehidupan yang lebih baik bagi semua warga.

Komentar

Yang lain