Presiden Perancis mengunjungi Turki untuk “mencairkan” hubungan antara dua negara

      (VOVworld) – Dalam kunjungan kerja selama dua hari di Turki, mulai dari Senin (27 Januari), Presiden Perancis, Francois Hollande akan berbahas dengan kalangan pemimpin negara tuan rumah tentang perbaikan hubungan dua negara dan masalah-masalah krisis di kawasan.

      Yang mendampingi Presiden Perancis dalam kunjungan kali ini, ada 7 Menteri dan banyak badan usaha besar Perancis. Dalam kerangka kunjungan ini, selain perbahasan tentang masalah-masalah bentrokan di kawasan, dua fihak akan menyinggung masalah-masalah internasional, di antaranya ada situasi Suriah, Irak, dan Iran serta situasi bersama dari negara-negara Arab….dan lain-lain. Ini merupakan kunjungan pertama di Turki yang dilakukan kepala negara Perancis selama 22 tahun ini, guna memanifestasikan adanya perubahan kebijakan dalam hubungan dengan Ankara.

Presiden Perancis mengunjungi Turki untuk “mencairkan” hubungan antara dua negara - ảnh 1
Presiden Perancis, Francois Hollande
(Foto: vietnamplus.vn)


       Hubungan antara Perancis dan Turki yang sudah menjadi beku selama 5 tahun ini ketika Paris pada zaman Presiden Nicolas Sarkozy telah menentang Turki masuk Uni Eropa. Selain itu, Perancis mengesahkan Undang-Undang yang menganggap pembunuhan terhadap jutaan orang Armenia pada tahap 1915-1916 di bawah Emperium Ottoman-pendahulu negara Turki modern sebagai kejahatan genosida, sehingga membuat Ankara sangat marah./.

 

Komentar

Yang lain