Presiden terpilih Filipina menyatakan tidak melepaskan hak-hak terhadap dangkalan Scarborough

(VOVworld) - Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, pada Kamis (2/6), menyatakan tidak melepaskan hak-hak negara ini terhadap dangkalan Scarborough di Laut Timur yang telah diduduki oleh Tiongkok pada tahun 2012.


Presiden terpilih Filipina menyatakan tidak melepaskan hak-hak terhadap dangkalan Scarborough - ảnh 1
Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte di depan jumpa pers di kota Davao, pada 2 Juni
(Foto: AFP/Kantor Berita Vietnam)

Ketika berbicara di depan jumpa pers setelah menerima Duta Besar Tiongkok untuk Filipina, Presiden Rodrigo Duterte menunjukkan: “Tidak pernah ada soal kami melepaskan hak kami  terhadap dangkalan Scarborough”. Dia juga menegaskan bahwa ini bukanlah masalah sengketa wilayah melainkan masalah Tiongkok mencegah Filipina bebas melaksanakan hak-hak yang diakui dalam Konvensi Perserikatan Bangs-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982 terhadap zona ekonomi esklusif yang luasnya 200 mil laut. Dangkalan Scarborough terletak 230 Km dari pulau Luzon wilayah Filipina dan 1 200 Km dari Tiongkok. Presiden Filipina juga memberitahukan sudah tidak berbahas tentang sengketa di Laut Timur dengan Duta Besar Tiongkok karena Filipina sedang menunggu vonis dari Mahkamah Arbitrase Permanen (PCA) tentang gugatan Manila terhadap Beijing yang bersangkutan dengan klaim-klaim kedaulatan yang diajukan oleh Tiongkok di Laut Timur.

Komentar

Yang lain