Rapat umum untuk memperingati Hari Keluarga Vietnam tahun-2013

(VOVworld) – Rapat umum untuk memperingati Hari Keluarga Vietnam telah diadakan pada Jumat (28 Juni) di kota Hanoi dengan partisipasi dari 150 keluarga berbudaya yang tipikal dalam komunitas etnis minoritas di ibukota Hanoi. Pada rapat umum ini, Deputi Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Thien Nhan menegaskan: keluarga merupakan sel masyarakat, adalah tempat mendidik manusia dan bahasa, tempat menjaga kebudayaan, memupuk dan merawat kehidupan materiil dan spirituil setiap orang. Pembangunan keluarga yang cukup sandang, cukup pangan merupakan target yang sedang mendapat perhatian dari Partai Komunis dan negara Vietnam.

Oleh karena itu, Perdana Menteri Pemerintah Vietnam telah memutuskan memilih tahun 2013 sebagai Tahun Keluarga Vietnam dengan tema “Mengkonektivitaskan kasih sayang”. Ini merupakan event penting yang menandai tekad seluruh Partai Komunis dan seluruh rakyat dalam usaha membangun keluarga Vietnam yang cukup sandang, cukup pangan, maju dan bahagia.

Rapat umum untuk memperingati Hari Keluarga Vietnam tahun-2013 - ảnh 1
Deputi PM Nguyen Thien Nhan berbicara di depan rapat umum ini
(Foto: vietnamplus.vn)

Deputi PM, Nguyen Thien Nhan mengatakan: “Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Vietnam dengan fungsi sebagai pengelolaan negara tentang pekerjaan keluarga perlu berkoordinasi erat dengan semua kementerian dan instansi yang bersangkutan, aktif menggelarkan program-program koordinasi. Kementerian ini juga perlu memasukkan isi pembangunan keluarga ke dalam program pengajaran supaya anak-anak Vietnam mengerti dan memupuk secara semakin mantap Ibu Pertiwi – Tanah Air, Nenek moyang – marga dan Keluarga, dll. Ini merupakan tiga pilar materiil dan budaya spirituil dari bangsa Vietnam, merupakan asal usulnya kekuatan masa lampau dan masa depan bangsa Vietnam”.

Sehubungan dengan ini, 150 keluarga tipikal tersebut telah berkesempatan melakukan pertemuan dan berbagi pengalaman dalam membangun pola keluarga yang mantap dalam mengembangkan ekonomi dan memikirkan kehidupan spirituil./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain