Tentara Republik Korea sedang menganalisis secara terinci orbit terbang dan jenis rudal, bersamaan itu memperkuat pengawasan dan kewaspadaan serta mempertahankan kesiagaan bertempur, berkoordinasi erat dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang.

Peluncuran ini berlangsung hanya lima hari setelah Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK) melakukan uji-coba rudal balistik lintas benua (ICBM) Hwasong-19 yang mampu menyerang wilayah AS dan dianggap sebagai reaksi atas gabungan latihan perang Angkatan Udara Republik Korea-AS-Jepang dengan partisipasi pewasat pengebom B-1B pada tgl 03 November.

Juga pada Selasa pagi (05 November), Kantor Berita Negara KCNA memberitakan bahwa Ibu Kim Yo Jong, adik perempuan yang berkuasa dari pemimpin Kim Jong-un menyatakan bahwa semua latihan militer antara AS, Jepang dan Republik Korea telah memperkokoh alasan bagi RDRK untuk meningkatkan kekuatan nuklir.