RDRK menekankan hak bela diri dalam program peluncuran ujicoba rudal

(VOVWORLD) - Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK), pada Senin (07 Oktober), telah menyatakan bahwa sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang dijadwalkan pada Rabu (8/10)  yang bersangkutan dengan peluncuran uji coba rudal balistik baru dari RDRK pada tanggal 3/10 sangat “berbahaya” dan akan meningkatkan “keingingan membela hak” dari Pyong Yang.

Ketika berbicara di depan kalangan pers pada Senin (07 Oktober), di Kota New York (AS), Duta Besar RDRK di PBB, Kim Song menyatakan “berdiri belakang ialah gerak-gerik yang tidak jernih” dari tiga negara yaitu Inggris, Perancis dan Jerman dan sidang tersebut akan tidak berlangsung kalau tidak ada persetujuan dari Pemerintah pimpinan Presiden AS, Donald Trump. Dia menekankan peluncuran ujicoba rudal terkini di wilayah lepas pantai teluk Wonsan merupakan salah satu di antara “langkah-langlah bela diri” dari RDRK dan “ia bukan  merupakan ancaman keamanan terhadap negara-negara tetangga”. Dia juga menyatakan RDRK tidak mengakui sidang DK PBB mana  pun yang mengungkapkan  “langkah-langkah bela diri” dari RDRK dan dia akan tidak menghadiri sidang yang diadakan pada Selasa (8 Oktober).

Komentar

Yang lain